Tujuan, Jenis, Faktor, Pengaruh dan Contoh

transmigrasi-adalah-9087400-8103187-jpg

Transmigrasi penduduk ini sudah dikenal sejak tahun 1905, pada masa pendudukan Belanda. Desa Gedong Tataan di Lampung merupakan basis pertama kolonisasi petani Jawa di daerah luar Jawa (Sayogyo dalam Swasono; 1986).

transmigrasi-adalah-4686935

Transmigrasi memiliki arti sebagai perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan oleh pemerintah untuk ditetapkan yang berguna bagi kepentingan pembangunan nasional berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang yang ditetapkan. ) di Swasono; 1986).


Definisi transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah padat penduduk ke daerah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau tidak ada sama sekali.

Transmigrasi di Indonesia biasanya diatur dan dibiayai oleh pemerintah untuk warga masyarakat yang umumnya menengah ke bawah. Setibanya di lokasi transmigrasi, para transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah sederhana dan perlengkapan lainnya untuk menunjang kehidupan di tempat tinggal yang baru.


tujuan transmigrasi

  • Membuka kawasan dari padat penduduk menjadi kurang penduduk dan meningkatkan potensi ekonomi daerah;
  • Bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dengan memperluas lahan pertanian;
  • Sosial budaya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
  • Bertujuan untuk pemerataan distribusi penduduk.
  • Bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan nasional.
  • Tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

Jenis transmigrasi

Pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat baik. Awalnya hanya dipegang oleh Dinas Transmigrasi dan

Bekerja. Sekarang departemen lain, pemerintah daerah dan organisasi

berpartisipasi, bahkan ada yang tetap individual atas kemauan sendiri. Jenis-jenis transmigrasi antara lain sebagai berikut.


  1. transmigrasi umum

Transmigrasi umum adalah penyelenggaraan transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Pembiayaan tersebut meliputi biaya perjalanan dari tempat asal ke tempat tujuan, biaya hidup satu tahun di tempat baru, 2 hektar lahan yang dibuka, peralatan pertanian, rumah dan benih.


  1. Transmigrasi khusus

Transmigrasi khusus adalah transmigrasi yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu, misalnya penduduk yang terkena bencana alam, pengangguran dan gelandangan di kota besar, pegawai yang ditugaskan untuk mengembangkan proyek di daerah. Jenis transmigrasi ini disebut transmigrasi sektoral yang pelaksanaannya ditangani oleh pemerintah daerah asal bekerja sama dengan Dinas Transmigrasi. Bentuk transmigrasi khusus lainnya adalah sebagai berikut:

  • transmigrasi integral ABRI

Transmigrasi integral ABRI adalah transmigrasi yang diselenggarakan khusus bagi anggota ABRI yang akan pensiun. Contohnya adalah Transmigrasi Angkatan Darat (Transad) di Kalimantan Barat, Transmigrasi Angkatan Laut (Transal) di Lampung, dan Transmigrasi Angkatan Udara (Transau) di Lampung.


  • Transmigrasi mantan gerilyawan

Transmigrasi eks kombatan adalah transmigrasi khusus eks kombatan perang kemerdekaan yang ditempatkan di daerah transmigrasi Kalimantan.


  • Transmigrasi pramuka kadet bumi

Transmigrasi ini dilakukan oleh para pramuka dengan tujuan menjadi pelopor pembangunan di daerah transmigrasi. Pemrakarsanya adalah pemerintah daerah Kabupaten Jombang (Jawa Timur). Proyek transmigrasi ini merupakan yang pertama di Lampung.


  • Komite Nasional Pemuda Transmigrasi Indonesia

Transmigrasi ini terdiri dari keluarga-keluarga muda anggota KNPI dari seluruh Indonesia, misalnya transmigran KNPI Jawa Timur yang dikirim ke Salim Batu, Kalimantan Timur.


  1. Migrasi desa

Transmigrasi Bedol desa adalah transmigrasi yang mengikutsertakan seluruh penduduk desa dan perangkat pemerintahan desa. Transmigrasi ini dilakukan karena daerah asal para transmigran akan digunakan untuk pembangunan proyek-proyek penting. Contohnya adalah masyarakat Wonogiri (Jawa Tengah) yang bertransmigrasi ke Sitiung (Sumatera Barat) karena wilayahnya digunakan untuk pembangunan waduk Gajah Mungkur dan transmigrasi penduduk daerah Kedungombo (Jawa Tengah).


  1. Transmigrasi lokal

Transmigrasi lokal adalah transmigrasi dari satu daerah ke daerah lain dalam provinsi yang sama. Contohnya adalah perpindahan penduduk antar kabupaten di Lampung dan di Kalimantan Timur.


  1. Transmigrasi spontan

Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kesadaran, kemauan dan biaya sendiri. Jika transmigran mengajukan permohonan, pemerintah akan memberikan bantuan berupa dua hektar lahan yang belum dikembangkan, yang masih berupa hutan.


  1. Transmigrasi mandiri

Transmigrasi sukarela adalah jenis transmigrasi spontan. Oleh karena itu, para transmigran sebagian atau seluruhnya didukung oleh pembiayaan dan dapat juga dibiayai oleh pihak lain yang bukan pemerintah. Untuk pelaksanaannya, pemerintah memberikan petunjuk dan pembinaan kepada para transmigran. Di tempat tujuan, mereka diberi lahan seluas seperempat hektar untuk setiap keluarga. Dalam Repelita V dikembangkan beberapa jenis transmigrasi sukarela yang prioritas pelaksanaannya antara lain sebagai berikut.


  • PIR Swakarsa Transmigrasi (Perkebunan Nuklir)

Transmigrasi ini bertujuan untuk mengembangkan perkebunan dengan menggunakan perkebunan besar sebagai perkebunan inti yang mendampingi dan membimbing perkebunan rakyat. Dengan demikian akan terjalin kerjasama yang menguntungkan antara petani kecil dan perkebunan besar, perkebunan transmigran akan menerima, mengolah dan memasarkan hasil perkebunan transmigran. Pola transmigrasi sukarela PIR dilaksanakan di Sumatera dan Kalimantan di areal perkebunan karet dan kelapa sawit.


  • Transmigrasi Mandiri Hutan Tanaman Industri (HTI)

Transmigrasi ini terkait dengan upaya pengembangan hutan tanaman dalam rangka peningkatan potensi dan kualitas hutan produksi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri, misalnya industri kayu lapis, meubel, kertas, bahan bangunan dan kerajinan. Para transmigran akan mendapat bimbingan dan penyuluhan dari dinas kehutanan dan berkesempatan memiliki saham di perusahaan pemegang hak pengusahaan HTI.


  • Industri Jasa Swakarsa Transmigrasi (JIN)

Tujuan dari transmigrasi ini adalah agar mereka mencari pekerjaan di bidang industri atau jasa sehingga dapat mengisi kekurangan tenaga kerja industri yang ada atau mendirikan industri sendiri. Sebelum berangkat, para transmigran mendapatkan bimbingan teknis, penyuluhan dan pelatihan keterampilan industri.


  • Pengembangan kota potensial mandiri transmigrasi (Transabang Dep)

Pelaksanaan transmigrasi ini dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri. Para transmigran ditempatkan di desa-desa yang ada dan mendapatkan pelatihan dan penyuluhan sebelum berangkat. Mereka mendapat satu dan seperempat hektar tanah.


  • Pola Usaha Tani dan Perikanan Transmigrasi Mandiri

Transmigrasi ini terkait dengan upaya pengembangan usaha perikanan, baik sebagai nelayan maupun perikanan tambak.


Faktor penyebab pelaksanaan transmigrasi

  1. Faktor Kependudukan, Indonesia menghadapi permasalahan diantaranya persebaran penduduk yang tidak merata. 61,1% penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa dan Madura; sedangkan luas pulau jawa dan madura hanya 6,9% dari total luas indonesia. Terlihat jelas bahwa Pulau Jawa sangat padat penduduknya, sedangkan pulau-pulau lain jarang penduduknya. Oleh karena itu, perlu adanya pemerataan melalui program transmigrasi.
  2. Faktor ekonomi, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, sedangkan petani di Jawa rata-rata hanya memiliki lahan 0,3 hektar. Idealnya, petani harus memiliki lahan minimal 2 hektar.
  3. Faktor lain dalam pelaksanaan transmigrasi adalah karena bencana alam, daerah rawan bencana alam, daerah terkena proyek pembangunan, misalnya akan dibangun bendungan.

Pengaruh transmigrasi terhadap daerah transmigrasi

Transmigrasi diharapkan dapat mencapai keseimbangan distribusi penduduk sesuai dengan kemampuan sosial, agraria dan ekologi. Kapasitas sosial adalah jumlah yang dapat ditampung di suatu wilayah tanpa menimbulkan ketegangan sosial yang berarti (Heeren, 1979). Dalam proyek transmigrasi tertentu, beberapa konflik terjadi antara transmigran dan penduduk asli, bahkan ada yang berujung pada pertumpahan darah (Kompas, 1976 dalam Heeren, 1979).

Dengan pola transmigrasi apapun yang terjadi, benturan atau konflik akan tetap terjadi. Diantaranya adalah adanya benturan budaya antara penduduk asli dan pendatang. Masalah ini merupakan masalah serius yang tidak dapat dihindari (Wirosardjono dalam Swasono; 1986). Sikap masyarakat pribumi terhadap transmigran bermacam-macam, ada sikap yang senang menerima pendatang dan ada yang tidak suka dengan kedatangan transmigran.

Contohnya adalah masalah transmigrasi di Lampung, yaitu antara transmigran Jawa dan pribumi. Orang Lampung menghina orang Jawa yang miskin, sedangkan orang Jawa jarang atau hampir tidak pernah berhubungan dengan orang Lampung (Heeren, 1979).

Adanya sengketa tanah yang terjadi antara penduduk asli dan pendatang dan antar sesama transmigran merupakan masalah lain yang timbul akibat transmigrasi (Kustadi dalam Warsito et.al; 1995). Di Luwu, misalnya, masyarakat adat merasa dirugikan karena kehilangan hak atas tanah tertentu. Ada juga kasus lain di mana penduduk asli memperoleh lahan pengganti yang jauh dari kota (Heeren, 1979).

Akibat transmigrasi penduduk, daerah transmigrasi menjadi semakin padat karena masuknya para transmigran. Selain itu, letak daerah transmigran yang terpencil sehingga sulit dijangkau, dan keinginan masyarakat yang ingin bertransmigrasi menjadi kendala di tempat asalnya, sehingga warga ini cenderung menggunakan calo.

Masyarakat asli merasa iri karena fasilitas yang diberikan pemerintah kepada transmigran, tetapi pemerintah tidak pernah memberikannya kepada penduduk asli. Warga merasa tidak nyaman dengan kehadiran para transmigran. Dengan transmigran, mereka akan menjadi minoritas di wilayahnya sendiri (Heeren, 1979).

Di daerah luar Jawa, umumnya petani masih menggunakan sistem perladangan berpindah yang membutuhkan lahan yang luas. Mereka harus mengubah cara berpikir mereka dalam sistem pertanian. Namun, adat istiadat yang masih dipegang menghambat kebebasan berpikir mereka. Akibatnya, mereka tidak bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dan mulai menjual warisan mereka dalam bentuk tanah kepada orang-orang di kota dan transmigran.

Akibatnya, mereka tidak lagi memiliki usaha dan meninggalkan desanya. Mereka mencari peluang kerja lain, termasuk bekerja di perusahaan pertanian. Namun, mereka kalah bersaing karena pendatang baru sudah terbiasa menggunakan alat-alat modern. Banyak dari mereka menjadi pengangguran yang mengakibatkan meningkatnya kejahatan.

Bertambahnya jumlah penduduk daerah tujuan transmigrasi menyebabkan kurangnya rasa gotong royong dan kekompakan penduduk. Jika diadakan pemilihan kepala desa, maka akan merugikan masyarakat adat karena masih menggunakan sistem kesukuan. Mereka mengajukan calon di tiap suku, sedangkan penduduk Jawa mengajukan satu calon.


Contoh transmigrasi desa

transmigrasi Bedol dari desa Waduk Gajah Mungkur pada tahun 1970 dengan merelokasi penduduk 7 kecamatan ke daerah Sitiung Sumatera Barat. Waduk ini terletak 3 km dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dan membendung Sungai Bengawan Solo.


Demikianlah apa yang dimaksud dengan ulasan Transmigrasi adalah: Tujuan, Jenis, Faktor, Pengaruh dan Contoh Semoga apa yang telah diulas di atas bermanfaat bagi para pembaca. Demikian dan terima kasih.

Baca juga artikel referensi terkait lainnya disini:

Mungkin dibawah ini yang anda cari

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa

You May Also Like

About the Author: Hack Adm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *