Selama sekolah atau kuliah, kita diharapkan mampu membuat karya ilmiah sederhana karena merupakan salah satu bentuk keterampilan menulis yang harus dimiliki oleh siswa atau mahasiswa. Untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik perlu memahami syarat-syarat penulisan karya ilmiah terkait dengan langkah-langkah pembuatan laporan, tata cara penulisan dan syarat-syarat fisik. Untuk mengetahui apa sebenarnya sistematika karya ilmiah, terlebih dahulu harus disampaikan pengertian karya ilmiah dan sistematika karya ilmiah.
Pemahaman
Karya ilmiah atau karya tulis ilmiah menurut Munawar Syamsudin dalam Rosmiati (2017) adalah teks yang membahas suatu masalah tertentu, berdasarkan konsepsi ilmiah tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara keseluruhan, secara teratur dan konsisten. Sedangkan menurut Brotowidjoyo dalam Arifin (2008), karangan ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Pengertian lain dari karya ilmiah dikemukakan oleh Wardani (tidak tahun) yang menyatakan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang tersusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Yang dimaksud dengan sistematika adalah karya ilmiah ditulis dengan mengacu pada kaidah-kaidah tertentu sehingga keterkaitan setiap bagian jelas dan seragam. Ilmiah berarti bahwa karya tersebut menyajikan deskripsi berdasarkan bukti empiris sehingga pembaca dapat menemukan atau bahkan memeriksa kembali landasan teori yang mendukung gagasan tersebut.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu karya disebut karya ilmiah jika memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut (Wardani, tanpa tanggal: 8).
- Karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, uraian tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
- Pengetahuan yang disajikan didasarkan pada fakta atau data (studi empiris) atau teori yang telah diakui kebenarannya.
- Berisi kebenaran objektif dan kejujuran dalam tulisan.
- Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan menggunakan banyak istilah teknis selain istilah denotatif.
- Penulisan sistematika mengikuti cara tertentu.
Ciri-ciri atau ciri-ciri karya ilmiah di atas sebenarnya juga menunjukkan prinsip-prinsip ilmiah yang berlaku umum. Aturan yang relevan adalah logis, objektif, sistematis, andal, desain, dan akumulatif. Lebih lanjut Wardani menjelaskan bahwa karya ilmiah disusun dengan tujuan tertentu, antara lain menyampaikan gagasan, melaksanakan tugas dalam kajian, mendiskusikan gagasan dalam rapat, mengikuti lomba dan menyebarluaskan ilmu atau hasil penelitian. Oleh karena itu, karya ilmiah sering diterbitkan dalam berbagai bentuk, seperti buku ilmiah, antologi, majalah/jurnal ilmiah, dan prosiding.
Karya ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku ilmiah harus disusun secara sistematis, terdiri dari beberapa bagian. Menurut Ana Rosmiati dalam bukunya Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah (2017), sistematika penulisan karya ilmiah adalah bagian pembukaan, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan pendukung.
1. Bagian pembuka
Yang dimaksud dengan bagian pembukaan karya ilmiah adalah bagian yang kita lihat dan baca pada saat kita membaca suatu artikel ilmiah. Bagian pembuka suatu karya ilmiah biasanya terdiri dari bagian-bagian berikut ini.
- Menutupi
- Judul Halaman
- Halaman pengesahan
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Abstrak
2. Pendahuluan
Setelah membuka dan membaca bagian pembuka, kita akan mendapatkan bagian pendahuluan yang menguraikan tentang perlunya penelitian terhadap suatu masalah, rumusan masalah yang mempertanyakan suatu fenomena, batasan masalah dan tujuan penelitian. Bagian pendahuluan biasanya terdiri dari bagian-bagian berikut.
- Latar belakang masalah
- Perumusan masalah
- Pembahasan/pembatasan masalah
- Tujuan penelitian
3. Diskusi
Pembahasan karya ilmiah pada umumnya memuat uraian dan penjelasan mengenai teori yang mendasari penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran yang disertai dengan berbagai argumentasi dan hipotesis ilmiah. Oleh karena itu pembahasan dalam karya ilmiah memuat hal-hal sebagai berikut.
- Pembahasan teori
- Kerangka berpikir dan argumentasi ilmiah
- Pengajuan hipotesis
4. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian meliputi deskripsi dan penjelasan tentang metode yang digunakan dalam penelitian.
5. Hasil penelitian
Hasil penelitian pada umumnya berisi tentang gambaran dan penjelasan tentang hasil dari proses penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti tabulasi data, analisis dan evaluasi terhadap data yang disajikan, pembahasan hasil analisis melalui penerapan metode perbandingan, perbandingan, grafik, gambar dan tabel.
6. Penutup
Bagian penutup esai berisi kesimpulan dan saran. Yang dimaksud dengan kesimpulan adalah pernyataan atau kalimat yang disampaikan, yang disarikan dari berbagai premis atau gagasan dengan mengacu pada kaidah-kaidah yang sesuai. Sedangkan proposal adalah solusi yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah. Saran yang diberikan harus bersifat konstruktif, edukatif, objektif dan sesuai dengan topik yang dibahas.
7. Bagian pendukung
Sebuah karya ilmiah selalu memuat graf pendukung yang terdiri dari unsur-unsur berikut
- bibliografi
- Lampiran
- Daftar tabel
Unsur-unsur tersebut harus ditulis dan disusun berdasarkan aturan baku dengan mengacu pada standar internasional atau disesuaikan dengan gaya lingkungan jurnal ilmiah atau jurnal yang disusun.
Contoh
Berikut contoh karya ilmiah yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3: Untuk SMK/MAK Semua Program Kecakapan Kelas XII/Mokhamad Irman dkk, Jakarta, Pusat Buku, Depdiknas, 2008
Laporan penelitian Magang sebagai jembatan mobilitas sosial dari petani ke pengrajin |
---|
I. Pendahuluan Pengrajin sering dipandang memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada petani. Hal ini disebabkan anggapan bahwa seorang pengrajin biasanya bekerja di dalam rumah, terlindung dari terik matahari sehingga suasana terkesan nyaman. Di sisi lain, para petani harus bekerja di ladang, di bawah terik matahari dan terkadang harus berjibaku dengan tanah yang berbau busuk. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika sebagian masyarakat pedesaan masih menganggap bahwa hasil karya pengrajin lebih banyak dicari daripada petani, meskipun hanya pengrajin industri kecil dengan skala usaha yang terbatas. Lapangan pekerjaan di sektor industri kecil semakin terbuka sehingga menyebabkan mobilitas sosial dari petani menjadi pengrajin. Walaupun sebenarnya mereka tidak memiliki keahlian yang memadai, namun sebagian besar (73%) juga memiliki tingkat pendidikan masih SD ke bawah. Oleh karena itu, tidak heran jika produktivitas dan hasil kerja mereka masih rendah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian yang cermat tentang mobilitas sosial dan petani menjadi pengrajin. Dalam laporan ini yang menjadi tujuan penelitian adalah masyarakat pedesaan di sekitar Surakarta, Jawa Tengah. II. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
AKU AKU AKU. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei kualitatif dengan mewawancarai informan. Metodologi kualitatif digunakan agar hasil yang dicapai benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Langkah kerja adalah sebagai berikut.
IV. Hasil penelitian Berdasarkan survei yang dilakukan, terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial dari petani ke pengrajin melalui proses pemagangan sebagai berikut.
Media massa baik berupa media elektronik maupun media cetak memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir masyarakat pedesaan. Selama ini media massa selalu mengangkat kesuksesan seorang perajin. Maka, lambat laun opini masyarakat akhirnya mendorong keinginan petani untuk menjadi pengrajin.
Keluarga, kerabat dekat, dan masyarakat yang menopang kehidupan petani sering kali memberikan nasehat dan harapan yang baik untuk menjadi pengrajin. Mereka selalu melirik orang-orang yang berhasil menjadi pengrajin industri kecil, sekalipun mereka masih magang atau buruh kontrak.
Perekonomian negara kita ditopang oleh globalisasi dan kepentingan neoliberalisme (pemilik modal) telah mendorong laju industrialisasi. Oleh karena itu, tidak heran jika investasi yang mereka lakukan lebih terfokus pada sektor industri.
Tingkat pendidikan mereka yang rendah dan keterampilan yang tidak memadai membuat mereka tidak memiliki sistem pengendalian diri yang kuat. Konsep diri yang buruk ini menyebabkan mereka mudah terbawa arus. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan petani melakukan mobilitas sosial menjadi pengrajin. Jika tidak ada program penyadaran baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat, dipastikan produksi pertanian akan menurun sehingga negara juga akan mengimpor beras dari luar negeri. Akhir kata, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan menjadi masukan bagi mereka yang berdaya untuk memberikan kebijakan. Pihak-pihak tersebut, misalnya legislatif dan dewan eksekutif, harus memberikan arahan dan rencana pembangunan yang lebih berpihak pada sektor pertanian, khususnya masyarakat miskin pedesaan. |
Demikianlah gambaran singkat tentang sistematika karya ilmiah. Artikel lain yang dapat dibaca antara lain jenis karangan ilmiah, karangan ilmiah, karangan semi ilmiah dan karangan non ilmiah, contoh kata pengantar, contoh kata pengantar skripsi, contoh latar belakang skripsi, contoh abstrak skripsi bahasa indonesia, contoh ringkasan skripsi, contoh kutipan langsung dan tidak langsung, cara penulisan kutipan yang benar, cara penulisan kutipan langsung dan tidak langsung, cara penulisan kutipan dari internet, contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka, tata cara penulisan catatan kaki, cara penulisan daftar pustaka, dan tata cara penulisan judul. Semoga bermanfaat, terima kasih.
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa