PSC Kota Bandung Intensifkan Edukasi Gawat Darurat, Kesadaran Masyarakat Terus Diperkuat – Radar Bandung – Hack.AC.ID

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap penanganan darurat terus diperkuat. Public Safety Center (PSC) Kota Bandung kembali menggelar sosialisasi gawat darurat. Kegiatan ini dikemas lebih dekat dengan masyarakat melalui pemeriksaan tekanan darah secara gratis.

Perawat PSC Kota Bandung, Dudi menjelaskan kegiatan tersebut menjadi bagian dari agenda rutin PSC yang konsisten digelar di berbagai titik Kota Bandung sejak tahun 2018. Tujuannya bukan sekadar memberikan layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan pemahaman publik tentang pentingnya pertolongan pertama dan pelaporan cepat saat menghadapi kondisi darurat.

“Kalau sosialisasi ini sudah berjalan dari 2018-an, sudah lama juga. Karena kan kebanyakan dari kita kurang aware tentang kegiatan kedaruratan,” ujar Dudi, saat ditemui di Jl. Supratman, Kota Bandung, Sabtu (12/7/2025).

Menurut Dudi, sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui apa yang harus dilakukan ketika mendapati seseorang dalam kondisi tidak sadar, kolaps, atau mengalami gangguan pernapasan. Oleh karena itu, edukasi dasar seperti mengenal tanda-tanda kondisi darurat dan cara melaporkannya menjadi hal yang sangat penting.

“Misalnya ada yang tidak sadarkan diri. Kalau tidak bisa menolong langsung, minimal lapor ke 119 atau 0811-2442-119. Otomatis kalau ada yang ngelaporin, kita tahu kondisi di lapangan dan bisa langsung berangkat. Respon awal itu krusial,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan PSC Kota Bandung saat ini telah dipercaya sebagai pusat rujukan penanganan gawat darurat di tingkat Jawa Barat. Layanan ambulans yang dimiliki tidak hanya dilengkapi dengan tenaga medis, tetapi juga peralatan medis seperti ventilator. Seluruh fasilitas tersebut disediakan dengan tarif yang relatif murah, agar dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Ia menambahkan tantangan utama masih terletak pada rendahnya literasi masyarakat tentang kesehatan dan penanganan darurat. Menyikapi hal ini, PSC membuka pelatihan pertolongan pertama secara gratis. Pelatihan ini bisa diakses oleh kelompok masyarakat dengan syarat minimal 15 peserta.

“Selain masyarakat umum, sekarang kita juga aktif masuk ke sekolah-sekolah. Anak-anak kita ajarkan bagaimana menangani luka ringan, CPR untuk henti napas atau jantung, dan cara memanggil bantuan. Jadi lebih ke pembiasaan sejak kecil agar mereka aware,” ungkap Dudi.

Menurutnya, program ini tidak hanya menyasar kelompok usia dewasa, tetapi juga generasi muda yang dianggap sebagai agen perubahan dalam membangun budaya sadar tanggap darurat di lingkungan masing-masing.

Ia menegaskan melalui pendekatan kolaboratif ini, PSC berharap masyarakat Kota Bandung semakin tanggap terhadap situasi darurat. Kecepatan pelaporan, pemahaman akan langkah pertolongan pertama, dan keberanian bertindak menjadi bekal penting untuk menyelamatkan nyawa sebelum tenaga medis datang.

“Dengan mengedepankan layanan langsung dan edukasi berkelanjutan, PSC Kota Bandung membuktikan komitmennya dalam membangun sistem pelayanan publik yang responsif, inklusif, dan humanis di bidang kesehatan darurat,” pungkasnya.(dsn/mg2)