Definisi Demografi
Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari tentang dinamika populasi manusia. Demografi mencakup ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, dan bagaimana penduduk berubah dari waktu ke waktu karena kelahiran, kematian, migrasi, dan penuaan. Analisis populasi dapat mengacu pada masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu berdasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnis. Praktisi atau ahli dalam bidang kependudukan disebut sebagai ahli kependudukan.
Tujuan demografis
Ilmu kependudukan yang digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan utama, yaitu:
- Mempelajari jumlah dan persebaran penduduk di suatu daerah.
- Jelaskan pertumbuhan, penurunan, dan distribusi populasi masa lalu dengan kemampuan terbaik Anda dan dengan data yang tersedia.
- Mengembangkan hubungan kausal antara perkembangan penduduk dan berbagai aspek organisasi sosial.
- Cobalah untuk memprediksi pertumbuhan populasi di masa depan dan kemungkinan konsekuensinya.
Keuntungan demografis
Pada akhirnya keempat tujuan utama tersebut akan berguna untuk:
- Perencanaan pembangunan yang berkaitan dengan pendidikan, perpajakan, militer, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan oleh pemerintah lebih tepat sasaran bila memperhitungkan komposisi penduduk sekarang dan yang akan datang.
- Evaluasi kinerja pembangunan dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan komposisi penduduk saat ini dan masa lalu serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Lihat peningkatan standar hidup melalui rata-rata harapan hidup penduduk, karena tidak ada ukuran yang lebih baik dari rentang hidup seseorang di negara yang bersangkutan
- Lihat seberapa cepat perekonomian berkembang dilihat dari ketersediaan lapangan kerja, persentase penduduk di sektor pertanian, industri dan jasa.
Konsep demografis
Pengertian demografi seperti tersebut di atas masih belum jelas, sulit dibedakan dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, misalnya: sosiologi, antropologi sosial, geografi sosial, yang juga menitikberatkan pada kajian kependudukan (berorientasi pada manusia). Agar mudah dibedakan dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, Philip M. Hauser dan Dudley Duncan (1959, 2) mengajukan definisi ilmu kependudukan sebagai berikut:
“Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran wilayah dan komposisi penduduk, perubahan-perubahan yang terjadi dan komponen-komponen perubahan itu yang dapat dikenali sebagai kelahiran, kematian, perpindahan wilayah (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status)” .
Dalam bahasa Indonesia, terjemahannya kurang lebih sebagai berikut;
“Demografi mempelajari jumlah, persebaran wilayah dan komposisi penduduk serta perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut, yang biasanya timbul sebagai akibat dari kelahiran, kematian, perpindahan wilayah (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). ”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah, dan perubahan tersebut disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Berbeda dengan ilmu-ilmu sosial lain yang menekankan pada kajian tentang struktur penduduk, demografi lebih menekankan pada proses demografi.
Teori populasi
-
Teori Malthus (Thomas Robert Malthus)
Orang yang pertama kali mengemukakan teori tentang kependudukan adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian muncul berbagai pandangan sebagai penyempurnaan teori Malthus. Dalam Essay on Population edisi pertamanya pada tahun 1798, Malthus mengemukakan dua pandangan utama, yaitu:
- Makanan penting bagi kehidupan manusia
- Nafsu manusia tidak dapat dikendalikan.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat daripada makanan. Konsekuensinya, suatu saat akan terjadi perbedaan yang sangat besar antara jumlah penduduk dan kebutuhan hidup.
Teori Malthus ini benar dan berlaku sepanjang masa.
Penganut kelompok ini setuju dengan teori Malthus, meskipun ada beberapa penambahan/revisi. Pengikut Malthus ini disebut Neo Malthusionisme. Mereka berpikir bahwa tidak mungkin mencapai tujuan hanya dengan pengekangan moral (puasa, menunda pernikahan). Mereka berpendapat bahwa penduduk harus menggunakan metode KB untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah peningkatan pesat dalam jumlah jiwa.
-
Teori Populasi Kontemporer
1). Teori fisiologis dan sosial-ekonomi
A. John Stuart Mill
John Stuart Mill, seorang filsuf dan ekonom Inggris, dapat menerima pendapat Malthus bahwa laju pertumbuhan penduduk melebihi laju pertumbuhan makanan sebagai sebuah aksioma. Namun, dia berpendapat bahwa orang dapat mempengaruhi perilaku demografis mereka dalam situasi tertentu.
Lebih lanjut dikatakannya, jika produktivitas seseorang tinggi, cenderung menginginkan keluarga kecil. Dalam situasi seperti itu, kesuburan akan rendah. Oleh karena itu standar hidup merupakan penentu kesuburan. Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihindari (sebagaimana dikatakan Malthus) atau bahwa kemiskinan disebabkan oleh sistem kapitalis (sebagaimana pendapat Marx) dengan mengatakan: populasi abadi”. (Minggu, 1992)).
Teori transisi populasi
Fase transisi demografis:
- Angka kelahiran dan kematian tinggi. Permanen/peningkatan populasi. meningkatkan anggaran kesehatan. Penemuan obat sedang mengalami kemajuan. Angka kelahiran tetap tinggi.
- Tingkat kematian menurun, tingkat kelahiran masih tinggi—pertumbuhan penduduk meningkat. Dengan urbanisasi, usia pernikahan meningkat. , Pelayanan Keluarga Berencana > Luas., pendidikan semakin meningkat.
- Tingkat kematian menurun, tingkat kelahiran menurun – tingkat pertumbuhan penduduk menurun.
- Kelahiran dan kematian pada tingkat pertumbuhan rendah kembali ke kategori I – mendekati nol. Keempat kategori ini akan dialami oleh negara-negara yang melakukan pembangunan ekonomi.
Cara menampilkan informasi kependudukan
Setelah mempelajari segala macam variabel yang dapat mempengaruhi peristiwa demografis, seperti angka kelahiran, kematian, persebaran penduduk hingga menghitung proyeksi penduduk, langkah selanjutnya adalah mencoba menyanggah semua informasi yang kita dapat dengan cara yang paling menarik dan mudah dipahami oleh orang-orang yang membaca data demografis. Dia. Bukan sebaliknya, setelah membaca data kependudukan orang jadi pusing karena cara penyajiannya kurang menarik dan sistematis. Ada beberapa cara untuk menampilkan informasi kependudukan, antara lain dalam bentuk tabel, grafik atau peta.
Seluruh informasi data kependudukan dapat ditampilkan dalam bentuk tabel. Tabel adalah bentuk gambar yang berisi deret angka hasil perhitungan tabel ini. Tabel ini akan memudahkan orang untuk menyusun data yang kompleks agar mudah dan mudah dipahami.
Jika dijumlahkan, jumlah penduduk seluruh pulau Kalimantan adalah 10.948.310 jiwa dengan luas 539.460 km2 atau sekitar 28,11% dari luas seluruh Indonesia.
Data kependudukan yang kita miliki dapat ditampilkan tidak hanya dalam bentuk tabel, tetapi juga dalam bentuk grafik. Grafik adalah cara menampilkan data berupa titik-titik koordinat yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Ada banyak jenis grafik, namun yang akan dijelaskan disini hanya tiga jenis saja
Grafik garis adalah cara menampilkan data menggunakan titik-titik koordinat yang dihubungkan untuk membentuk kurva.
Data kependudukan juga dapat disajikan dalam bentuk grafik batang, yaitu tampilan sejumlah data dengan memvisualisasikan titik-titik koordinat dalam bentuk seperti batang.
Pie chart merupakan grafik yang berbentuk lingkaran, sehingga data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk visual. Biasanya data yang dapat ditampilkan dalam grafik ini adalah data yang hanya menampilkan perbandingan persentase dari suatu kejadian. Misalnya kita akan memberikan data geografis tentang jenis keberadaan penduduk di suatu wilayah tertentu pada tahun perhitungan tertentu. Tentunya sangat baik data tersebut ditampilkan melalui bentuk visual pie chart.
Demikian artikel Duniadunia.co.id tentang Penyajian Informasi Kependudukan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Konsep, Teori dan Cara Bertanya semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat semua.
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa