Homo soloensis dan Homo wajakensis adalah pendukung peradaban zaman….
A. Paleolitikum
B. Paleolitikum
C. Mesolitikum
D. Logam
E. Megalitikum
Jawaban
Fosil homo wajakensis ini ditemukan di tahun 1889 oleh Van Riestchoten, di sebuah ceruk di lereng gunung karst bagian barat laut dekat dengan Tulungagung, Jawa Timur. Berdasarkan hasil temuan, Homo wajakensis diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun lalu di Indonesia. Meski ditemukan di Jawa Timur, manusia jenis ini tidak hanya mendiami Indonesia bagian barat saja, tetapi juga di sebagian wilayah nusantara bagian timur. Manusia jenis ini telah mampu membuat alat-alat dari batu maupun tulang. Mereka juga mengenal cara memasak makanan, meskipun masih dengan teknik yang sangat sederhana. Manusia wajak atau homo wajakensis didalam kehidupannya menghasilkan kebudayaan Ngandong dan kebudayaan Pacitan.
Homo soloensis merupakan salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Ngandong, tepi Bengawan Solo, dan Sangiran serta Sambungmacan (Sragen) dari penggalian yang dilakukan oleh Willem Frederik Florus Oppenoorth, Carel ter Haar, dan G. H. R. von Koenigswald pada tahun 1931 hingga 1933. Hasil kebudayaan dari manusia jenis ini berupa peralatan dari tulang binatang dan perkakas dari serpihan batu (flakes). Hasil kebudayaan ini biasa disebut dengan kebudayaan Ngandong.
Bentuk kebudayaan Ngandong berupa alat tersebut terdiri dari kapak genggam yang terbuat dari batu dan alat-alat yang berukuran kecil atau disebut juga dengan serpih (flake). Bentuk kebudayaan Pacitan berupa yaitu Kapak perimbas (chooper), kapak penetak, pahat genggam, dan lain sebagainya. Kebudayaan tersebut masuk pada masa paleolithikum.
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah A.