Hewan Metamorfosis Sempurna : Pengertian, Gambar, Perbedaan

Definisi Metamorfosis

Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (antara, sekitar, setelah), morf`(bentuk), OSIS (bagian dari). Metamorfosis adalah perubahan bentuk selama perkembangan pasca-embrionik. Metamorfosis adalah proses biologis dimana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah lahir atau menetas.

Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan diferensiasi sel. Dalam proses metamorfosis terjadi proses fisik, pergantian kulit yang disebut molting. Pada serangga biasanya mengalami empat kali mabung. Dalam proses ini terjadi pembentukan kulit baru dan membentuk organ yang diperlukan untuk masa dewasa. Beberapa serangga, amfibi, moluska, krustasea, echinodermata, dan tunikata mengalami proses metamorfosis, yang biasanya (tetapi tidak selalu) disertai dengan perubahan habitat.

Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya harus melalui beberapa tahapan yang berbeda sebelum mencapai usia dewasa. Tahapan tersebut dapat dilihat dari perubahan bentuk tubuh hewan tersebut. Banyak hewan mengalami metamorfosis, termasuk katak, kupu-kupu dan serangga.

Gambar metamorfosis dan perbedaannya

• Metamorfosis tidak sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui 3 tahap yaitu dari telur menjadi limpa kemudian menjadi hewan dewasa.

Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, kecoa, jangkrik dan lain-lain. Dalam metamorfosis tidak sempurna, serangga mengalami bentuk yang tidak mencolok dari telur hingga dewasa dalam siklus hidupnya. Larva atau bentuk pra-dewasa disebut nimfa. Nimfa mirip dengan bentuk dewasa (imago), kecuali organ reproduksi dan sayap. Organ reproduksi pada nimfa belum berkembang, baru setelah dewasa organ reproduksi berkembang dan serangga dapat bereproduksi. Pada metamorfosis tidak sempurna, tahap pupa (kepompong) tidak terbentuk.

Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahapan telur-larva-pupa-imago (dewasa).

Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak, kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah dan kumbang.

Pada metamorfosis sempurna, perubahan bentuk yang terjadi adalah:
Telur menetas menjadi larva. Larva umumnya meranggas empat kali untuk membentuk larva instar pertama hingga larva instar keempat. Pada stadium larva, serangga umumnya sangat aktif makan. Tahap empat larva berubah menjadi kepompong (kepompong).

Pada stadium pupa tidak aktif makan (masa puasa), tetapi proses metabolisme masih berlangsung. Setelah mengalami pertumbuhan dan pembelahan sel, diferensiasi dan orgenesis, pupa akan berubah menjadi serangga dewasa (imago).

Selama metamorfosis, terjadi pengulangan proses serta pertumbuhan dan perkembangan embrio sampai larva akhirnya berubah menjadi bentuk dewasa.

Siklus Hidup Metamorfosis Kupu-Kupu

Metamorfosis kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan bentuk akhir dari suatu proses metamorfosis.

Tahapan metamorfosis kupu-kupu adalah:

1. Tahap larva.

Setelah induk kupu-kupu bertelur, kemudian telur menetas menjadi larva yang disebut ulat, bentuk ulat sangat berbeda dengan bentuk induknya. Tahapan ini merupakan masa makan saat ulat terus memakan daun-daun di sekitarnya.

2. Tahap kepompong.

Setelah masa makan selesai, larva membentuk kepompong. Tahap ini merupakan masa istirahat. Di dalam, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu.

3. Tahap dewasa.

Kupu-kupu dewasa meninggalkan kepompong dan terbang mencari makan dengan cara menghisap sari bunga (nektar).

Contoh Metamorfosis Sempurna

Saat mereka tumbuh, serangga mengalami perubahan besar selama siklus hidupnya. Proses perkembangan serangga dari larva keluar dari telur dikenal sebagai eclosion sampai menjadi individu dewasa disebut metamorfosis. Metamorfosis pada serangga sering diikuti dengan penghancuran jaringan pada fase larva yang digantikan oleh jaringan sel baru yang berdiferensiasi.

Serangga hanya dapat tumbuh dengan melepaskan kerangka luarnya secara berkala dalam proses yang disebut molting. Proses ini berlangsung berulang kali selama masa perkembangan larva. Pada akhir molting, organisme yang terbentuk adalah organisme dewasa. Perubahan struktur tubuh yang mencolok yang terjadi pada serangga disebut metamorfosis. Metamorfosis terutama dipengaruhi oleh hormon yang disebut juvenile hormone (JH).

HJ diproduksi oleh kelenjar aksesori di otak, yang disebut corpora alata. Sekresi darah berfungsi untuk menekan karakteristik dewasa dengan mempertahankan struktur awet muda. Serangga yang memiliki kandungan HJ tinggi dalam darahnya akan meranggas, namun akan tetap dalam bentuk yang sama pada tahap berikutnya. Pada tahap kritis pertumbuhan, kandungan HJ menurun, dan setelah ganti kulit berikutnya, serangga mengubah bentuk yang diprogram secara genetik. Akhirnya produksi HJ berhenti atau berkurang ke tingkat yang sangat rendah, dan setelah berganti kulit, serangga berkembang menjadi bentuk dewasa.

Perubahan selama metamorfosis dilakukan oleh dua proses, histolisis dan histogenesis. Histolisis adalah proses dimana struktur larva dipecah menjadi bahan yang dapat digunakan dalam pengembangan struktur dewasa. Histogenesis adalah proses pengembangan struktur matang dari produk histolisis. Sumber utama bahan untuk histogenesis adalah hemolimf, badan lemak dan jaringan terlarut seperti organisme larva.

Metamorfosis serangga biasanya terjadi dalam berbagai tahap, dimulai sebagai larva atau nimfa, terkadang melalui tahap kepompong, dan berakhir sebagai spesies dewasa. Ada dua jenis utama metamorfosis pada serangga, yaitu: hemimetabolisme dan holometabolisme.

Fase spesies yang belum dewasa dari metamorfosis biasanya disebut larva. Namun pada metamorfosis kompleks pada sebagian besar spesies serangga, hanya tahap pertama yang disebut larva dan terkadang memiliki nama yang berbeda.Pada hemimetabolisme, perkembangan larva berlangsung dalam fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (ganti kulit), fase ini disebut fase bintang. Hemimetabolisme juga dikenal sebagai metamorfosis tidak sempurna. Dalam holometabolisme, larva sangat berbeda dari orang dewasa. Serangga holometabolizing melewati tahap larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau kepompong, dan akhirnya menjadi dewasa.

Holometabolisme juga dikenal sebagai metamorfosis sempurna. Saat berada di pupa, serangga mengeluarkan cairan pencernaan untuk menghancurkan tubuh larva, hanya menyisakan sedikit sel. Beberapa sel kemudian akan tumbuh menjadi dewasa dengan bantuan nutrisi dari tubuh larva yang telah dihancurkan. Proses kematian sel disebut histolisis, dan pertumbuhan sel lagi disebut histogenesis.

Proses metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna adalah jenis perubahan hewan yang mengalami 4 tahap pertumbuhan dan perubahan, yaitu: Telur -> Larva -> Pupa -> Dewasa. Metamorfosis ini juga dikenal sebagai holometabolisme atau holometabolisme. Contoh hewan yang tergolong metamorfosis sempurna adalah katak.

Tahapan Perkembangan Metamorfosis Katak:

Contoh metamorfosis sempurna adalah katak. Dimulai juga dari telur yang setelah kurang lebih sepuluh hari, telur katak tersebut akan berubah menjadi apa yang disebut kecebong. Berudu ini seperti ikan hitam kecil yang memiliki struktur tubuh yang belum sempurna. Namun, pada usia dua hari, berudu akan memiliki insang yang digunakannya untuk bernapas. Pada usia sekitar 3 minggu, kecebong secara alami akan kehilangan insangnya karena ditutupi oleh kulit yang tumbuh.

Saat memasuki usia delapan minggu, kecebong akan menemukan bahwa kaki belakangnya mulai tumbuh. Selanjutnya ketika kaki belakang sudah tumbuh, maka kaki depan perlahan muncul hingga terus tumbuh hingga berudu berumur sekitar dua belas minggu. Selanjutnya berudu juga akan menampilkan ekor yang pendek. Selanjutnya berudu juga akan mulai bernapas dengan bantuan paru-paru dan perlahan berubah menjadi katak dewasa dengan struktur tubuh yang sempurna.

Demikian artikel Duniaduniadik.co.id tentang metamorfosis sempurna semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat semua.