Fungsi Sawah : Deskripsi, Pengertian, Macam, Jenis,Struktur

Pengertian Sawah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sawah adalah tanah yang diusahakan dan diairi untuk ditanami padi. Sedangkan pengertian ladang adalah tanah yang digarap dan ditanami. Tanah juga dapat diartikan sebagai lahan atau areal luas yang diusahakan karena mengandung sumber daya alam.

Deskripsi pertanian

Sawah dibudidayakan dan ditanami. Tanah juga dapat diartikan sebagai lahan atau areal luas yang diusahakan karena mengandung sumber daya alam. Sawah biasanya berupa lahan kering dan berada di sekitar hutan. Awalnya, ladang dibuat dengan beralih ke berbagai tanaman. Namun karena meningkatnya kesadaran petani lokal akan bahaya sistem pertanian ini, maka saat ini lahan-lahan tersebut dibuat permanen dengan sistem hak milik.

Jenis jenis bidang

Dari segi sawah dan jenis atau jenis sawa yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah pasang surut. Untuk pengertian sawah menurut definisi para ahli mengatakan hal ini arti dari sawah adalah usaha pertanian yang dilakukan pada tanah basa dan membutuhkan air untuk irigasi. Jenis tanaman utama untuk pertanian padi adalah padi.

Di sawah, pengolahan tanah dilakukan secara intensif dan merupakan pertanian menetap. Sawah sangat bermanfaat bagi manusia karena tanpa sawah kita tidak akan makan nasi dan sejenisnya, dimana kita semua tahu bahwa nasi adalah makanan khas Indonesia. Sawah di Indonesia umumnya terbagi menjadi tiga jenis, seperti yang dituliskan di atas, penjelasannya dapat dilihat di bawah ini.

merupakan sistem pertanian dengan pengairan yang teratur, tidak tergantung pada curah hujan karena pengairan dapat diperoleh dari sungai waduk. Usahatani padi sawah irigasi biasanya panen dua kali dalam setahun dan pada musim kemarau dapat diselingi dengan tanaman.

merupakan sawah yang hanya mendapat air pada musim hujan jadi sangat tergantung musim. Sawah hujan ditanami padi gogorancah. Namun pada musim kemarau ditanami palawija, jagung dan ubi kayu.

tergantung pada kondisi air permukaan yang dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air sungai. Saat air pasang sawah tergenang air, sedangkan saat air surut sawah mengering dan ditanami padi. Ladang es pasang surut melimpah di Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Sawah Lebak merupakan sawah yang ditanami padi dan berada di sisi kiri dan kanan sungai. Sawah lebak yang berada di kanan kiri sungai besar. Sawah jenis ini langka karena sangat rentan terhadap banjir. Petani jarang menggunakan sistem sawah lebak ini sebagai lahan pertanian padi. Mereka kebanyakan mengubah sawah lebak menjadi perkebunan seperti kelapa sawit.

Sifat Fisik Tanah

Sifat fisik tanah sangat menentukan kesesuaian suatu negara untuk lahan persawahan. Identifikasi dan karakterisasi sifat fisik tanah mineral memberikan informasi untuk penilaian kesesuaian lahan (Sys, 1985) khususnya dalam kaitannya dengan efisiensi penggunaan air. Jika lahan akan dijadikan sawah, maka sifat fisik lahan yang sangat penting untuk ditentukan adalah tekstur, struktur, drainase, permeabilitas (Keersebilck dan Soeprap, 1985) dan muka air tanah (Sys, 1985). Properti ini terkait erat dengan genangan air.

Tekstur tanah

Tanah yang bertekstur halus bila dihampar akan dapat menutup pori-pori di bawah lapisan yang digarap. Kondisi ini akan mempercepat terbentuknya lapisan plow pan yang memiliki permeabilitas lambat. Kemampuan untuk membentuk lapisan bajak ini penting untuk tanah dengan rejim kelembaban Udic dan Ustic. Tekstur tanah berbutir sedang sampai halus cocok untuk tanaman lahan kering karena tanahnya mudah diolah, memiliki daya ikat air yang relatif sangat tinggi dan sangat cepat mengalir. Tanah dengan tekstur agak berat seperti lempung halus, debu halus sangat cocok untuk budidaya padi (Grant in Prihar et al., 1985).

Struktur tanah

Efek jangka pendek lumpur tanah dijelaskan oleh Sharma dan De Dalta (1985). Pengelolaan tanah dengan cara lumpur menghancurkan agregat tanah. Pada kondisi tergenang, agregat tanah akan tercerai-berai dan kerusakan agregat tanah akan meningkat ketika tanah dibajak, digaru atau dilumpurkan.

Jika tanahnya berlumpur, setiap lapisan pada zona lumpur memiliki sifat yang berbeda dengan lapisan lainnya. Hasil penelitian Saito dan Kawaguchi (1971) dalam Sharma dan De Dalta (1985) menunjukkan bahwa lapisan permukaan tanah 0-15 cm pada zona berlumpur terdiri dari tanah dengan tekstur halus, lapisan tengah dengan tekstur agak kasar. , dan lapisan bawah zona sangat padat, masif tanpa ada perbedaan tekstur.

Menurut Chaudhary dan Ghildyal (1969), lumpur mengurangi diameter rata-rata agregat dari 1,70 mm menjadi 0,36 mm. Dari penelitiannya di laboratorium dengan menggunakan agregat tanah yang lebih kecil dari pasir kasar, terlihat bahwa akibat lumpur, 40% agregat tanah terdisintegrasi menjadi fraksi-fraksi tanah berukuran <0,05 mm.

Demikian artikel Duniaduniadik.co.id tentang fungsi sawah: deskripsi, pengertian, jenis, jenis, tekstur, ciri, struktur, semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat semua.