Contoh, Macam, Pengertian Beserta Definisinya

majas-3835754-9678135-png

Definisi Maya

Figurative speech atau bahasa kiasan adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, penggunaan ragam tertentu untuk mencapai efek tertentu, ciri-ciri keseluruhan bahasa sekelompok sastrawan sastra dan ciri khas cara penyampaian pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun secara lisan. menulis. Pencitraan adalah cara merepresentasikan diri Anda dalam bahasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, penggunaan ragam tertentu untuk mencapai efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok sastrawan dan ciri cara penyampaiannya. pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan.

Dengan kata lain, bahasa kiasan atau perumpamaan adalah cara yang khas untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. Kekhasan gaya bahasa ini terletak pada pemilihan kata yang tidak secara langsung menunjukkan arti sebenarnya. Sedangkan menurut prof.dr.HGTarigan, bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang secara khusus menunjukkan jiwa dan kepribadian penulis.

majas-9073570


Definisi Maya

Figurative speech adalah bahasa kiasan atau ungkapan bahasa kiasan yang dalam penggunaannya bertujuan untuk mencapai efek tertentu guna menimbulkan kesan imajinatif bagi pendengar atau pendengarnya. Seorang penulis sastra juga terkadang dikenal dengan tulisan kiasannya dalam karyanya. Dalam hal ini, seorang sastrawan dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya, baik secara lisan maupun tulisan, seringkali menyampaikannya dengan bahasa kiasan yang khas.


Jenis gambar dan contohnya

Majas terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:


Majas perbandingan dapat dibagi lagi menjadi perumpamaan, metafora, personifikasi, antitesis, alegori, asosiasi (perbandingan).


Yang dimaksud dengan perumpamaan di sini adalah padanan kata simile dalam bahasa Inggris.

Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang secara fundamental berbeda dan kita dengan sengaja menganggapnya sama. Perumpamaan secara tegas dijelaskan dengan penggunaan kata-kata seperti, seperti, rupa, buruk, seperti.

Contoh:

  • Seperti air di daun talas
  • Ini seperti menelan duri
  • Seperti mencari kutu di ijuk
  • Seperti mencampur minyak dengan air
  • Seperti bulan purnama
  • Seperti bintang di langit

Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat, padat dan tersusun rapi.

Contoh:

  • Dia dianggap sebagai anak emas tuannya.
  • Mereka dipukuli sampai mati
  • Merpati Nani jinak
  • Mina adalah bayi Edi

Personifikasi adalah jenis citraan yang melekatkan ciri-ciri manusia pada benda mati dan gagasan abstrak. Atau dapat diartikan sebagai majas yang membandingkan benda mati yang memiliki sifat seperti manusia

Misalnya :

  • Angin menderu
  • Penelitian membutuhkan ketelitian
  • cinta itu buta

Alegori adalah cerita yang diceritakan dalam simbol. Ini adalah metafora yang diperluas dan berkelanjutan, di mana objek atau gagasan dilambangkan. Atau cerita kiasan atau lukisan yang menyinggung hal lain atau peristiwa lain.

Contoh:

  • Puisi “Diponegoro” karya Sanusi Pane.

Antitesis adalah sejenis majas yang membuat perbandingan atau perbandingan antara dua antonim (yaitu kata-kata) yang mengandung fitur semantik yang bertentangan. (Ducrot & Todorov; 1979: 277)

Contoh:

  • Ketika kami berduka atas kematian ayah saya, mereka menyambutnya dengan sukacita yang tiada tara.
  • Dia senang atas kegagalannya dalam ujian.

Asosiasi (simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Gaya bahasa ini ditandai dengan penggunaan kata-kata seperti, seperti, seperti, seperti.

Contoh:

  • Jiwanya sekeras baja.
  • Wajahnya seperti bulan purnama

Tokoh konflik dapat dibagi lagi menjadi litotes, hiperbola, ironi, sinisme, sarkasme, oxymoron, paronomasia, parilipsis dan zeugma.


Adalah majas yang berisi pernyataan-pernyataan yang dilebih-lebihkan dengan maksud untuk meningkatkan kesan dan daya pengaruh.

Contoh:

  • Aku setengah kaget mendengar kata-katanya.
  • Tubuhnya kurus kering setelah ditinggalkan oleh ayahnya.

Litotes adalah majas yang mengungkapkan sesuatu yang positif dalam bentuk negatif atau kontradiktif. Tujuannya antara lain untuk merendahkan diri.

Contoh:

  • Kami harap Anda menerima hadiah yang tidak berharga ini.Gaji saya tidak banyak, hanya cukup untuk memberi makan istri dan anak-anak saya.
  • Icuk Sugiarto bukan pemain jalanan.

Ironi adalah majas yang menyatakan maksud yang bertentangan dengan maksud menyindir atau mengejek.

Contoh:

  • Laporanmu bagus sekali Andi, banyak tanda merahnya.
  • Kamu sangat rajin, kamu tidak pergi ke sekolah selama lima hari.

Sinisme adalah majas yang mengungkapkan sindiran secara langsung dan agak kasar.

Contoh:

  • Kata-katamu sangat menyebalkan. Kata-kata itu tidak pantas untuk orang terpelajar sepertimu!
  • Aku bisa gila jika aku melihat perilakumu!

Sarkasme adalah sindiran kasar berupa ungkapan kasar yang mungkin menyinggung perasaan orang.

Contoh:

  • Tidur saja seperti babi setiap hari.
  • Kamu benar-benar idiot, idiot, otaku udang

Oxymoron adalah majas yang berisi pemaksaan atau pembentukan hubungan sintaksis (baik koordinasi maupun terminasi) (Ducrot dan Tadorov; 1981: 278)

contoh:

  • olahraga mendaki gunung memang menarik, meski sangat berbahaya

Paronomasia adalah majas yang berisi penjajaran kata-kata yang bunyinya sama tetapi maknanya berbeda; kata-kata yang terdengar sama tetapi memiliki arti yang berbeda. (Ducrot dan Tadorov; 1981: 278)

Contoh:

  • wahai saudariku tersayang, akan kutanam sekuntum bunga tanjung di tepi hatimu.
  • Bunga yang saya tanam sebelumnya kini telah tumbuh.

Parilipsis adalah majas yang merupakan rumusan yang digunakan sebagai cara untuk menjelaskan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat dalam kata itu sendiri (Ducrot dan Tadorov; 1981: 278).

Contoh:

  • Semoga Tuhan mendengar doa kami, (maaf) bukan maksud saya untuk menolaknya.
  • Pilih buah yang matang (eh..) Maksud saya bukan buah yang busuk.

Zeugma adalah majas yang merupakan koordinasi atau kombinasi gramatikal dari dua kata yang mengandung ciri semantik yang bertentangan; contoh abstrak dan konkrit. (Ducrot dan Tadorov; 1981: 278)

Contoh:

  • anak rajin dan malas di sekolah.
  • Paman saya jelas sosial dan egois dalam kehidupan sehari-hari.

Kiasan dapat dibagi lagi menjadi metonimi, sinekdoke, kiasan, elipsis, inversi, gradasi dan eufemisme.


Metonymy adalah majas yang menggunakan nama ciri atau nama benda yang dikaitkan dengan nama orang, benda, atau benda lain sebagai penggantinya. Kita bisa menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksud adalah penciptaan atau penciptaan, kita juga bisa menyebut materi dari barang yang dimaksud.

Contoh:

  • Ayah baru saja membeli zebra, tapi aku ingin rusa.
  • Siswa di sekolah kami suka membaca ST Alisyahbana.

Synecdoche Pars Pro Toto adalah majas yang menunjukkan nama bagian bukan nama keseluruhan.

Contoh:

  • Setiap kepala dimuat.
  • Dia membeli dua ekor ayam

Synecdoche Totem Pro Parte adalah memanggil keseluruhan untuk mengganti hanya sebagian.

Contoh:

  • Semoga Indonesia bisa memenangkan Piala Thomas
  • Desa itu diserang oleh muntah.

Alusio adalah majas yang secara tidak langsung merujuk pada tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama.

Contoh:

  • Banyak korban jatuh akibat kekejaman Nazi
  • Apakah setiap guru harus bernasib sama dengan Umar Bakri?

Ellipsis adalah majas yang mengandung penghilangan kata atau bagian kalimat.

Contoh:

Dia dan ibunya pergi ke Tasikmalaya (penghilangan predikat pergi)


Inversi adalah majas yang diungkapkan dengan mengubah urutan kalimat.

Contoh:

  • Paman saya seorang jurnalis = Wartawan, paman saya.
  • Dia datang = Dia datang

  1. Gradasi

Gradasi adalah majas yang mengandung deretan atau rangkaian (minimal tiga) kata atau istilah yang secara sintaktis sama, yang secara umum memiliki satu atau lebih ciri sinmatik dan yang sekurang-kurangnya satu ciri itu diulangi dengan perubahan kuantitatif (ducrot dan Tadorov; 1981: 277)

Contoh:

“Sesungguhnya kami juga bermegah dalam kesengsaraan yang menghasilkan tabiat yang teruji, dan tabiat yang teruji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan….” (Roma 5:3-5)


Eufemisme adalah ekspresi yang lebih halus yang menggantikan ekspresi kasar, berbahaya, atau tidak menyenangkan.

Contoh:

  • Eufemisme kotoran adalah kotoran
  • Eufemisme untuk pengangguran tidak valid
  • Toilet adalah eufemisme untuk toilet/kakus

Ikon konfirmasi/ulangi

Majas repetitif dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:


Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata berlebihan untuk menekankan arti kata.

Contoh:

  • Mereka turun untuk melihat kondisi barang-barang yang telah jatuh.
  • Dukun itu mendongak sambil mengulurkan tangannya.
  • Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri.

Klimaks adalah kiasan yang mengatur beberapa hal secara berurutan menjadi semakin intens.

Contoh:

  • Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, sepeda motor, hingga mobil terparkir di sepanjang halaman.
  • Entah itu RT, lurah, camat, bupati, gubernur atau presiden, semuanya sama kedudukannya di mata Tuhan.

Antiklimaks adalah majas yang menyusun beberapa hal secara berurutan yang semakin lama semakin berkurang (melemah).

Contoh:

Kepala sekolah, guru dan siswa berada di lapangan upacara.


Retorika adalah majas berupa pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya oleh si penanya, tujuannya adalah untuk memberikan penegasan tentang masalah yang dideskripsikan, untuk meyakinkan, atau sebagai sindiran.

Contoh:

  • Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?
  • Inikah hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun?

Aliterasi adalah majas yang menggunakan kata-kata dengan bunyi awal yang sama.

Contoh:

  • Dara mimpiku, berasal dari danau.
  • Itulah keindahan mimpi, orang ingat ditolak.

Ananaklasis adalah majas yang mengandung pengulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.

Contoh:

  • Karena pertanyaannya yang kontroversial, ia menjadi perbincangan masyarakat.
  • Kita harus mengandalkan satu sama lain. Kalau tidak, kami gantung diri.

Repetisi adalah majas yang mengulang kata-kata sebagai penegasan dalam kalimat yang berbeda.

Contoh:

Terlalu banyak penderitaan menimpanya, terlalu banyak masalah baginya, terlalu banyak.


Tautologi adalah majas yang mengulang kata-kata sebagai penegasan dalam kalimat.

Contoh:

Selamat datang pahlawanku, selamat datang idolaku, selamat datang bunga bangsaku.


Paralelisme adalah majas untuk pengulangan sekaligus pengulangan, hanya tersusun dalam baris yang berbeda dan biasanya terdapat dalam puisi.

Contoh:

  • Keheningan itu menyedihkan
  • Keheningan itu suci
  • Keheningan dilupakan
  • Keheningan telah mati

Chiasmus adalah majas yang mengandung repetisi dan sekaligus invers.

Contoh:

  • Yang kaya mengira dirinya miskin, sedangkan yang miskin mengira dirinya kaya.
  • Sudah lumrah dalam kehidupan ini banyak orang pintar mengaku bodoh, dan banyak orang bodoh yang menganggap dirinya pintar.

Demikian artikel Duniaduniadik.co.id tentang jenis-jenis majas: contoh, jenis, definisi dan definisi, semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat semua.

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa

You May Also Like

About the Author: Hack Adm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *