Ciri, Penyebab, Faktor, Gejala dan Cara

Tumbuhan bila diletakkan di tempat gelap “kurang sinar matahari” apakah justru mengalami proses pertumbuhan yang cepat?? Berdasarkan beberapa pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa memang benar jika tanaman diletakkan di tempat gelap atau media tertutup, sebenarnya tanaman tersebut memiliki batang yang lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh di tempat yang terpapar sinar matahari atau tempat terbuka.

Dalam biologi, proses ini dikenal dengan istilah etiolasi, jadi etiolasi dapat diartikan sebagai pertumbuhan tumbuhan yang begitu cepat apabila tumbuhan tersebut ditempatkan di tempat yang gelap atau tempat yang tidak mendapat sinar matahari.

Definisi Etiolasi

Etiolasi adalah pertumbuhan tanaman yang sangat cepat di tempat gelap, tetapi kondisi tanaman lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tanaman tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena tidak adanya sinar matahari. Kloroplas yang tidak terkena sinar matahari disebut etioplast. Kandungan etioplast yang terlalu banyak menyebabkan tanaman menguning.

Banyak alasan atau faktor penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan vegetasi, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi kebutuhannya, tumbuhan dapat mengalami dormansi, yaitu berhenti melakukan aktivitas hidup.

Fitur etiolasi

Ada beberapa ciri yang dapat menunjukkan bahwa suatu tumbuhan mengalami etiolasi, antara lain:

• Batang tanaman terlihat lebih panjang karena kandungan air yang melimpah pada tanaman, namun batangnya tidak kokoh “batangnya terlihat kurus”.
• Tanaman terlihat lemah dan pucat.
• Memiliki daun yang kecil, tipis dan berwarna pucat, kondisi ini disebabkan kandungan klorofil yang terlalu sedikit.
• Memiliki akar yang kurang rapat.

Penyebab etiolasi

Dalam hal ini, tubuh tanaman mengandung hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan tanaman, yang dikenal dengan nama auksin. Hormon auksin biasanya terdapat pada ujung batang, akar dan pembentukan bunga. Hormon auksin difusikan ke berbagai sel pada tumbuhan yang selanjutnya akan disalurkan dari ujung atas tumbuhan ke bagian bawah tumbuhan melalui jaringan pembuluh.

Hubungan hormon ini dengan pertumbuhan tanaman adalah bahwa auksin berperan sebagai pengatur pertumbuhan sel dan sebagai pemicu pemanjangan sel di bagian belakang jaringan meristem ujung. Fungsi hormon auksin adalah untuk membantu mempercepat proses pertumbuhan tanaman, baik pertumbuhan akar maupun batang tanaman. Selain itu, hormon auksin juga membantu mempercepat proses perkecambahan, proses pembelahan sel, pematangan buah dan membantu mengurangi jumlah biji pada buah.

Akan tetapi, hormon auksin memiliki sifat peka terhadap cahaya, artinya bila terkena “sinar matahari”, kinerja hormon ini dapat mengalami hambatan sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Sedangkan pada saat tidak ada “cahaya” sinar matahari maka hormon auksin akan aktif, dimana hormon tersebut akan merangsang pompa proton yang terdapat pada dinding sel untuk meningkatkan keasaman dinding sel dan enzim expansin yaitu enzim pemecah ikatan kimia pada dinding sel, sehingga dinding sel sel melemah dan sel mampu tumbuh lebih besar. Sehingga dengan cara ini dapat diketahui bahwa hormon auksin merupakan pengendali proses etiolasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi etiolasi pada tanaman

Faktor yang mempengaruhi adalah:

1. Faktor suhu/suhu sekitar

Tinggi rendahnya suhu merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan juga kelangsungan hidup tumbuhan. Suhu yang baik untuk tanaman adalah antara 22 derajat Celcius hingga 37 derajat Celcius. Suhu yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau terhambat.

2. Faktor Kelembaban / Kelembaban Udara

Kandungan air di udara dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tempat yang lembab bermanfaat bagi tanaman dimana tanaman lebih mudah mendapatkan air dan mengurangi penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel lebih cepat.

3. Faktor sinar matahari

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika tanaman tidak mendapat sinar matahari, maka tanaman akan terlihat pucat dan warna tanaman menjadi kekuningan (etiolasi). Pada kecambah, sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

4. Faktor hormon

Hormon pada tumbuhan juga berperan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu pemanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk mengaktifkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat pemasakan buah.

Gejala Etiolasi

Dalam proses pertumbuhannya, tumbuhan cenderung tumbuh searah dengan matahari atau sumber cahaya, artinya keberadaan sinar matahari sangat mempengaruhi munculnya proses tersebut. Ketika tanaman ditempatkan di tempat yang tidak ada sinar matahari, maka hormon auksin di dalamnya dapat lebih aktif dalam proses pertumbuhannya, sehingga pertumbuhan abnormal tanaman tersebut “terus memanjang” hingga ujung tanaman akhirnya mendapatkan cahaya yang cukup. . untuk menghambat produksi auksin itu sendiri. Namun pada kebanyakan kasus pertumbuhan tanaman yang terlalu cepat tidak diimbangi dengan pertumbuhan “zat hijau” klorofil sehingga akibatnya dapat menyebabkan tanaman tersebut memiliki warna hijau pucat.

Etiolasi ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

• Tanaman bertambah panjang atau tinggi dengan cukup cepat.
• Dinding sel yang ditemukan di batang dan daun tanaman melemah.
• Antara satu ruas dengan ruas lainnya pada etiolasi tanaman memiliki jarak yang lebih jauh.
• Munculnya klorosis, yaitu warna daun yang pucat akibat kurangnya kandungan klorofil pada tanaman tersebut.

Akibat Etiolasi

Ketersediaan cahaya merupakan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya etiolasi, dimana tumbuhan yang hidup pada tempat yang sedikit atau tanpa cahaya akan mengaktifkan hormon auksin pada tumbuhan sehingga menyebabkan pertumbuhan abnormal pada tumbuhan. Pada bagian tanaman yang tidak dapat terkena sinar matahari, maka tanaman akan menghasilkan hormon auksin dalam jumlah banyak yang dapat menyebabkan sel-sel pada tanaman lebih cepat memanjang, apa dampak dari kondisi tersebut.

• Terganggunya proses fotosintesis.
• Menyebabkan pembentukan etioplast.
• Tanaman terlihat lebih kecil “kurus”.

Bagaimana mencegah terjadinya etiolasi

Dari gambaran di atas terlihat bahwa pertumbuhan tumbuhan yang berada di tempat gelap atau tidak mendapat cahaya kurang baik, salah satu penyebabnya adalah tumbuhan tersebut tidak dapat melakukan proses fotosintesis dengan sempurna. Bagaimana mencegah etiolasi kemudian tidak terjadi.

Saat menyemai bibit tanaman ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut ini, agar bibit tanaman dapat tumbuh sesuai dengan yang kita harapkan dan terhindar dari proses etiolasi.

• Saat benih mulai pecah atau bertunas, sebaiknya segera pindahkan benih ke tempat yang cukup terkena sinar matahari. Hal itu bertujuan untuk mengenalkannya pada sinar matahari.
• Jika ketersediaan sinar matahari tidak mencukupi, maka ada baiknya mencoba memanfaatkan cahaya dari lampu grow light dengan mengaplikasikannya pada bibit tanaman tersebut.

Demikian pembahasan mengenai Etiolasi adalah: pengertian, ciri, penyebab, faktor, gejala, akibat dan cara Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Baca juga: