
RADARBANDUNG.ID, BEKASI – Bencana banjir yang menerjang Bekasi beberapa waktu lalu disebabkan karena meluapnya air hujan dari Kali Bekasi.
Hal ini menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk melakukan normalisasi sungai melalui pelebaran dan pengerukan kedalaman sungai.
Diketahui, proses normalisasi sungai di Bekasi sempat terkendala, lantaran terdapat sertifikat hak milik di tanah yang merupakan daerah aliran sungai (DAS).
Baca Juga :Tegas! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Pastikan Siswa SMA SMK hingga Madrasah Aliyah Siap-siap Tahun Ini Ada Wajib Militer
Adanya sertifikat ini menyebabkan sejumlah alat berat tidak bisa memasuki DAS dan tidak bisa melakukan pelebaram dan pengerukan sungai.
Tidak hanya itu, bibir sungai juga dipenuhi dengan bangunan yang dijadikan sebagai tempat usaha yang harus dibongkar.
Saat melakukan pembongkaran bangunan di bibir sungai Bekasi, sejumlah warga sempat melayangkan aksi protesnya.
Baca Juga :Pemdaprov dan TNI AD Tandatangani Kerja Sama Manunggal Karya Bakti, Simak Penjelasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Protes tersebut didengar oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, dan Kapolres Bekasi Dani Hamdani.
“Saya ditemani Kapolres dan Bupati Bekasi, saya sampaikan bangunan-bangunan tak berijin yang dibangun di bantaran sungai saya bongkar semuanya,” tutur Gubernur Jawa Barat, dikutip dari Radar Bogor
Baca Juga :Tak Ada Ruang Buat Penjahat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ciptakan Operasi Jabar Manunggal, Ini Penjelasannya
Hal ini dilakukan, ia menyampaikam, agar aliran air sungai bi9sa mengalir.
“Agar aliran airnya bisa mengalir dan tidak banjir,” tambah Dedi Mulyadi.
Ia berujar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membuatkan warung baru bagi warga yang bangunannya dibongkar.
Diganti
“Tapi saya tahu bapak ini orang susah, bikin warung di sini pakai duit. Kan mau bikin warung lagi, nanti saya hitung biaya pembangunannya, kalau bangun warung baru, nanti dibangunkan oleh Pemrov Jabar,” sebut mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Kepala Desa Srijaya yang sempat bersitegang pun menyetujui pembongkaran bangunan yang ada di bibir sungai.
“Iya, kalau ada penggantian pembangunan saya setuju. Saya mendukung program pak gubernur,” imbuhnya.
Proyek desa
Dedi Mulyadi menjelaskan, proyek normalisasi sungai bukan proyek dirinya, namun proyek desa yang harus didukung.
“Bukan program saya, ini program Bapak. Kan yang kebanjirannya bapak, bukan saya,” tuturnya.
Dedi memaparkan, ia dan Bupati Bekasi melakukan kegiatan ini agar tidak ada bencana kebanjiran lagi. “Jadi Pak Gubernur dan Pak Bupati berbuat begini supaya warga tidak kebanjiran,” tegasnya.
Akan dibongkar
Dedi menegaskan, semua bangunan setara sungai yang berada di Desa Srijaya Tambun Utara Bekasi akan dibongkar.
“Pokoknya bangunan yang setara sungai, dibongkar,” pungkasnya. (adv)
Kumpulan Artikel Tips & trik gaya hidup
Tips & trik Lifehack
tips
tips agar cepat hamil
tips diet
tips diet sehat
tips menurunkan berat badan
tips cepat hamil
tips menambah berat badan
tips agar bayi cepat gemuk dalam 1 minggu
tips agar cepat melahirkan di usia kandungan 38 minggu
tips menulis kreatif
tips menabung
tips gemukin badan
tips agar melahirkan normal lancar dan tidak sakit
tips mengecilkan perut
tips sukses pubertas
tips diet cepat
tips menurunkan tekanan darah tinggi
poster tips sukses pubertas
tips diet pemula
tips hidup sehat
tips move on
tips agar cepat tidur
tips awet muda
tips menaikkan berat badan
tips belajar efektif
tips and tricks
tips mengatasi badan lemas
tips menabung harian
tips interview kerja
prediksi tips parlay 100 win
tips tinggi
tips tidur cepat
tips agar cepat haid
tips agar cepat kontraksi asli
tips kesehatan
tips menabung 1 juta per bulan
tips menghilangkan jerawat
tips belajar bahasa inggris
tips ibu hamil 9 bulan agar persalinan lancar
tips gamis untuk orang gemuk
tips agar miss v tidak kering saat berhubungan
tips kepala sering pusing
tips gemuk
tips cepat hamil setelah haid selesai
tips kurus
tips untuk memanjakan diri
tips tinggi badan
tunjukkan tips tidur
tips cepat tidur
tips agar tidak mabuk perjalanan