Bahasa, Ekonomi, Agama dan Pakaian Adat

Untuk pembahasan kali ini kita akan membahas tentang suku Tobelo yang dalam hal ini meliputi sejarah, bahasa, mata pencaharian dan kekerabatan, agar anda lebih paham dan paham, simak ulasannya dibawah ini.

Sejarah marga Tobelo

Orang Tobelo tinggal di kawasan semenanjung utara, Pulau Halmahera dan di sebagian daratan Pulau Morotai, sedangkan sebagian lainnya tinggal di pedalaman Halmahera, seperti di daerah Patani, Weda dan Gane. Ada juga yang sampai ke Kepulauan Raja Ampat dekat Papua. Daerah asal mereka termasuk dalam wilayah kecamatan Galela di Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku, dengan jumlah penduduk sekitar 20.000 jiwa.

bahasa suku Tobelo

Pada zaman dahulu masyarakat Tobelo dikenal sebagai pelaut yang gagah berani dan ulet.Bahasa Tobelo tidak termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, melainkan lebih dekat dengan rumpun bahasa Papua. Bahasa Tobelo sangat dekat dengan bahasa suku Galela dan Tobaru.

Mata pencaharian suku Tobelo

Pada dasarnya mata pencaharian utama masyarakat Tobelo adalah bercocok tanam di ladang dengan tanaman utama padi dan jagung, disusul dengan tanaman lain seperti sayuran, kacang-kacangan, pisang, tebu. Selain itu, mereka menangkap ikan di laut atau berburu binatang liar seperti rusa dan babi hutan dengan tombak dan bubu serta dibantu oleh anjing, mereka juga mencampur hasil hutan seperti rotan dan damar selain membudidayakan cengkih, pala dan kelapa.

Hubungan marga Tobelo

Masyarakat Tobelo menghitung keturunannya berdasarkan keturunan patrilineal patrilineal dengan pola penyelesaian patrilokal setelah menikah, namun saat ini cenderung lebih neolokal. Namun dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu menjaga hubungan bilateral dalam kekerabatannya, sehingga sebagian ahli asing berpendapat bahwa sistem kekerabatan masyarakat Tobelo bersifat bilateral.

Agama dan Kepercayaan Suku Tobelo

Pada zaman dahulu masyarakat Tobeli dipimpin oleh seorang Kimelaha dan dibagi menjadi empat kelompok sosial berdasarkan batas wilayah dan genealogis, saat ini masyarakat Tobelo menganut agama Kristen Protestan.

Keyakinan lama mereka diarahkan pada pemujaan roh “goma” leluhur dan sosok dewa. Pada zaman dahulu, upacara kematian “hukura” mendapat perhatian lebih besar dibandingkan upacara keagamaan lainnya. Kepercayaan seperti ini menempatkan gumahat “dukun” pada posisi penting, karena dialah yang menghubungkan manusia dengan makhluk halus.

Sistem Pengetahuan Suku Tobelo

Sistem sosial suku Tobelo

Pakaian adat suku Tobelo