Dispernakan Bandung Barat Optimalkan Upaya Pencegahan Virus Rabies – Radar Bandung – Hack.AC.ID

Hack.AC.ID- Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat berupaya maksimal melakukan pencegahan kejadian penyakit rabies atau anjing gila terjadi di wilayahnya.

Dalam memperingati Word Rabies Day (WRD) Dispernakan Kabupaten Bandung Barat melaksanakan vaksin rabies terhadap Hewan Penukaran Rabies (BPR) melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Kepala Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti menjelaskan, rabies adalah penyakit virus akut yang sangat mematikan dan menyerang sistem saraf pusat, disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus. Penyakit ini ditularkan melalui air liur hewan terinfeksi, umumnya melalui gigitan, dan dapat menyebabkan peradangan otak serta kematian.

“Gejala pada manusia meliputi demam, sakit kepala, takut air (hidrofobia), takut cahaya (fotofobia), kejang, kelumpuhan, dan akhirnya kematian, sehingga penanganan segera setelah digigit hewan dianggap krusial,” katanya, Rabu (15/10/2025).

Ia menambahkan, sejumlah hewan yang bisa menularkan virus rabies yakni anjing, kucing, musang, monyet, kera dan kelelawar. Biasanya gejala hewan rabies antara lain perubahan perilaku (agresif atau liar), air liur berlebihan, demam, kesulitan menelan, sensitivitas berlebih terhadap cahaya dan suara, serta kejang hingga kelumpuhan yang dapat menyebabkan kematian.

“Hewan yang terinfeksi juga mungkin akan bersembunyi di tempat gelap, makan benda-benda aneh, atau terlihat sangat gelisah dan takut air,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam pelaksanaan WRD tingkat Kabupaten Bandung Barat pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat terkait pemahaman dalam melakukan pencegahan menularnya virus rabies.

“Meningkatnya public awareness atau kewaspadaan masyarakat terhadap penularan penyakit rabies dan bahayanya.Meningkatkan pengetahuan tentang tata laksana gigitan (takgit) HPR,” katanya.

“Selain itu, meningkatnya pengetahuan masyarakat terutama siswa siswi dan tenaga kependidikan tentang bahaya penyakit rabies di Kabupaten Bandung Barat. Meningkatkan kolaborasi dan kerja sama berbagai pihak dalam pencegahan dan pemberantasan Rabies,” imbuhnya.

Ia menegaskan, di tahun 2025 ini Dispernakan KBB menyediakan Vaksin Rabies sebanyak 4.000 dosis (dari estimasi populasi 7.904 ekor) Vaksinasi rabies on the spot (keliling desa dan komunitas) dan kastrasi HPR serta sosialisasi edukasi tentang pencegahan dan bahaya rabies kepada masyarakat.

“Kami juga menyediakan layanan Respon Cepat Kasus Gigitan HPR (tahun 2025 sampai oktober sebanyak 93 kasus gigitan (hasil observasi negatif)) dan Kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun kementerian dalam upaya Jawa Bebas Rabies tahun 2029 (JawaRa 2029),” tandasnya. (KRO) 

Live Update