
RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Sastrawan Pramoedya Ananta Toer enam kali masuk nomine Nobel Sastra.
Pada 1996, Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo memenangi Nobel Perdamaian atas perjuangan tanpa kekerasan untuk mencapai perdamaian dan kebebasan di Timor-Timur (kini Timor Leste) yang ketika itu masih menjadi bagian dari Indonesia.
Tahun ini, BPJS Kesehatan mencatat sejarah menjadi perwakilan Indonesia di daftar nomine Nobel Perdamaian.
Model gotong royong membuat lembaga yang dipimpin Ali Ghufron Mukti tersebut mampu bertahan hingga 10 tahun lebih dan ingin dicontoh sejumlah negara.
Meski akhirnya tidak terpilih sebagai pemenang, Ghufron menganggap keberhasilan masuk nomine sebagai penyuntik semangat untuk berkiprah lebih baik lagi.
“Semangat gotong royong harus terus dirawat,” kata Ghufron ketika dikonfirmasi Minggu (12/10/2025).
Nobelis Perdamaian tahun ini adalah Maria Corina Machado.
Namun, pilihan Komite Nobel terhadap perempuan asal Venezuela itu memicu kontroversi.
Mengutip Anadolu Agency, Corina terpilih karena misinya menjaga demokrasi di Venezuela. Ketua Komite Nobel Jorge Watne Frydnes menyebut, di tengah kegelapan yang semakin pekat, Corina berani menjaga api demokrasi agar tetap menyala.
“Tetap bertahan meskipun ada ancaman serius terhadap nyawanya,” tutur musuh politik Presiden Venezuela Nicolas Maduro tersebut.
Bisa Rusak Reputasi
Namun, sehari setelah pengumuman pada Jumat (19/10) malam WIB pekan lalu itu, polemik muncul. Sebab, perempuan 58 tahun tersebut diketahui menganggap Israel sebagai sekutu sejati dalam kebebasan, dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bahkan pernah secara terbuka meminta negeri Zionis itu agar mengintervensi negaranya.
Di tengah kecaman dunia terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, sikap politik Corina itu tentu saja memicu kecaman. Anggota Parlemen Norwegia Bjornar Moxnes menyebutkan bahwa penghargaan yang baru saja diterima Corina, tidak pantas. Sebab, Nobel ditujukan untuk mereka yang benar-benar memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) juga mengutuk pemilihan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai keputusan yang tidak adil dan yang dapat merusak reputasi Komite Nobel.
Menurut laporan The Times of India, Corina juga pernah menyatakan bahwa jika terpilih, dia akan memindahkan kedutaan Venezuela yang semula di Tel Aviv ke Yerusalem.
“Saya yakin dan dapat mengumumkan bahwa pemerintah kami akan memindahkan kedutaan besar kami di Israel ke Jerusalem,” katanya.
Padahal, pada 2009, Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai tanggapan atas perang di Gaza yang terjadi kala itu. Sikap keras Caracas terhadap Tel Aviv tersebut masih berlanjut sampai sekarang. (lyn/ttg/Jawa Pos)
Live Update
Kumpulan Artikel Tips & trik gaya hidup
Tips & trik Lifehack
tips
tips agar cepat hamil
tips diet
tips diet sehat
tips menurunkan berat badan
tips cepat hamil
tips menambah berat badan
tips agar bayi cepat gemuk dalam 1 minggu
tips agar cepat melahirkan di usia kandungan 38 minggu
tips menulis kreatif
tips menabung
tips gemukin badan
tips agar melahirkan normal lancar dan tidak sakit
tips mengecilkan perut
tips sukses pubertas
tips diet cepat
tips menurunkan tekanan darah tinggi
poster tips sukses pubertas
tips diet pemula
tips hidup sehat
tips move on
tips agar cepat tidur
tips awet muda
tips menaikkan berat badan
tips belajar efektif
tips and tricks
tips mengatasi badan lemas
tips menabung harian
tips interview kerja
prediksi tips parlay 100 win
tips tinggi
tips tidur cepat
tips agar cepat haid
tips agar cepat kontraksi asli
tips kesehatan
tips menabung 1 juta per bulan
tips menghilangkan jerawat
tips belajar bahasa inggris
tips ibu hamil 9 bulan agar persalinan lancar
tips gamis untuk orang gemuk
tips agar miss v tidak kering saat berhubungan
tips kepala sering pusing
tips gemuk
tips cepat hamil setelah haid selesai
tips kurus
tips untuk memanjakan diri
tips tinggi badan
tunjukkan tips tidur
tips cepat tidur
tips agar tidak mabuk perjalanan