dr. Maya Himawati Sp. orto. Apresiasi Pelayanan RSUD Bandung Kiwari – Radar Bandung – Hack.AC.ID

Hack.AC.ID, BANDUNG – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, dr. Maya Himawati Sp. orto., menyampaikan apresiasinya terhadap peningkatan pelayanan dan fasilitas di RSUD Bandung Kiwari.

Hal itu diungkapkannya usai melakukan kunjungan kerja bersama Komisi IV ke rumah sakit milik Pemerintah Kota Bandung tersebut.

“Saya apresiasi, karena Bandung Kiwari walaupun rumah sakit RSUD, kita bisa bangga. Kebersihan oke, pelayanan juga bagus, bukan hanya kepada anggota dewan tapi juga kepada masyarakat yang pasti, ramah,” ujar Maya, Rabu (9/10/2025).

Sebagai seorang dokter, Maya mengaku memahami pentingnya mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Ia menilai, sejumlah layanan di Bandung Kiwari telah berjalan baik dan efisien.

“Dari poli jantung misalnya, EKG-nya bagus untuk memastikan diagnosis apakah pasien terkena GERD atau jantung. Tidak berbelit-belit, para perawatnya pun menguasai teknik pemeriksaan seperti pengambilan darah dan tensi,” jelasnya.

Maya juga menyoroti fasilitas poli jantung yang sudah mampu melakukan pemasangan ring jantung.

“Jadi sekarang tidak harus bergantung pada rumah sakit swasta. Bandung Kiwari sudah mampu melayani tindakan seperti itu,” tambahnya.

Selain itu, fasilitas fisioterapi di Bandung Kiwari juga mendapat pujian.

“Alat-alatnya bagus, ada yang bisa membuat otot lebih rileks. Tidak semua rumah sakit selevel RSUD punya alat seperti itu. Ini membuktikan mereka memperhatikan semua kalangan, termasuk lansia,” tutur Maya.

Terkait pelayanan bagi pasien UHC (Universal Health Coverage) dan pasien umum, Maya memastikan tidak ada perbedaan perlakuan selama administrasi pasien lengkap.

“Asal administrasi lengkap, rumah sakit tidak akan mempersulit. Kalau ada kamar, pasti dilayani. Kalau tidak dilayani, biasanya karena berkas belum lengkap,” tegasnya.

Ia menambahkan, DPRD Kota Bandung memberikan perhatian besar terhadap program UHC agar layanan kesehatan tetap berjalan optimal meskipun Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat mengalami pengurangan.

“Pemerintah kota akan berusaha melobi dan menjemput dana dari pusat agar program UHC tidak terganggu,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Komisi IV DPRD Kota Bandung juga berencana melakukan kunjungan ke BPJS Kesehatan Kota Bandung maupun pusat untuk memperkuat kerja sama pelayanan.

“Bandung Kiwari sudah siap menjadi alternatif pelayanan kesehatan masyarakat. Kalau ke RSHS antre panjang, di Bandung Kiwari bisa lebih cepat tertangani,” pungkas Maya. (*)