Disdik Kota Bandung Pangkas Anggaran, Fokus pada Program Prioritas Pendidikan – Radar Bandung – Hack.AC.ID

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp150 miliar untuk menjaga keseimbangan fiskal daerah. Langkah penghematan tersebut ditempuh dengan memangkas sejumlah kegiatan nonprioritas dan mengalihkan fokus pada program wajib serta pelayanan publik bidang pendidikan.

Kepala Disdik Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengatakan efisiensi dilakukan secara menyeluruh di hampir semua lini. Kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan pendidikan atau program strategis daerah ditunda terlebih dahulu.

“Kita sudah melakukan efisiensi di Rp150 miliar. Segala kegiatan yang tidak mengarah ke urusan wajib otomatis didrop dulu. Tapi program prioritas dan pelayanan publik yang sudah tercantum di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta janji Wali Kota tetap kita kawal,” ujar Asep saat dihubungi, Senin (13/10/2025).

Menurut Asep, kebijakan efisiensi tidak hanya dilakukan di tataran kegiatan, tetapi juga mencakup belanja operasional seperti listrik, BBM, dan konsumsi rapat. Beberapa pos pengeluaran dinilai masih bisa ditekan tanpa mengganggu layanan publik maupun kinerja pegawai.

Ia menjelaskan langkah penghematan terbesar dilakukan pada pos listrik dan energi. Disdik mengatur ulang pola penggunaan listrik di seluruh satuan kerja, termasuk kantor dinas dan sekolah.

“Kalau malam, ruangan yang tidak digunakan dimatikan. Hanya lampu luar yang tetap menyala untuk keamanan. AC dan komputer juga dimatikan, kecuali ruang server yang wajib standby 24 jam,” jelasnya.

Ia menambahkan kebijakan hemat energi tersebut berhasil menekan pengeluaran sekitar Rp7 miliar sejak perubahan anggaran terakhir. Penghematan serupa dilakukan untuk bahan bakar minyak (BBM) kendaraan dinas.

“Kendaraan yang tidak dipakai, apalagi yang akan dilelang, tidak lagi mendapat jatah BBM. Kalau tidak digunakan ya otomatis tidak perlu biaya bahan bakar,” kata Asep.

Selain itu, Asep mengungkapkan Disdik juga memangkas biaya rapat dan pertemuan. Kegiatan dengan peserta terbatas kini tidak lagi dilaksanakan di hotel, melainkan di aula kantor dinas atau ruang pertemuan sekolah.

“Rapat skala kecil bisa dilaksanakan di aula kantor atau sekolah. Kecuali kalau skalanya besar dan membutuhkan tempat yang lebih luas, baru kita pertimbangkan di luar,” ungkap Asep.

Langkah tersebut dinilai efektif karena biaya konsumsi dan sewa tempat merupakan salah satu komponen terbesar dalam pos kegiatan.

“Efisiensi dari rapat dan kegiatan-kegiatan kecil ini cukup signifikan. Gaji dan honor tidak bisa diefisiensi karena langsung ke orang, tapi operasional bisa kita atur,” tambahnya.

Asep menegaskan Disdik tidak mengeluarkan surat edaran khusus mengenai efisiensi ini. Arahan penghematan disepakati langsung dalam forum pembahasan kebijakan anggaran internal.

“Tidak perlu surat edaran. Begitu efisiensi ditetapkan, otomatis ada beberapa kegiatan yang disesuaikan. Yang jelas, kegiatan wajib dan prioritas tetap berjalan,” ujarnya.

Beberapa pengeluaran penunjang seperti alat tulis kantor (ATK) dan makanan-minuman (mamin) rapat juga dikurangi. Namun, efisiensi itu tidak menghambat pelaksanaan tugas Disdik.

“Rapat internal sekarang tanpa mamin. Tapi pekerjaan tetap berjalan seperti biasa,” kata Asep.

Meski terjadi pemangkasan besar-besaran, Asep memastikan program fisik pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Disdik akan terus mengawal pembangunan 30 ruang kelas baru dan rehabilitasi sejumlah sekolah yang telah dijadwalkan dalam RPJMD serta rencana kerja tahun 2026.

“Program di RPJMD seperti ruang kelas baru dan rehab sekolah tetap kita kawal. Itu amanat yang harus dijalankan,” ujarnya.

Kebijakan efisiensi ini diharapkan dapat mengefektifkan penggunaan anggaran agar lebih tepat sasaran dan berorientasi pada peningkatan mutu layanan publik bidang pendidikan.

“Intinya, kita ingin setiap rupiah benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Penghematan ini bukan berarti mengurangi kinerja, tapi justru untuk memastikan anggaran dikelola secara efisien dan bertanggung jawab,” ucap Asep.(dsn)