Cara Menggunakan Mikroskop : Jenis, Sejarah, Harga, Sketsa

Jenis mikroskop

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, semakin banyak jenis mikroskop yang diciptakan. Jenis-jenis mikroskop adalah:

Sebuah mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh sehingga dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua sisi tabung mikroskop Lensa okuler pada mikroskop dapat membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler).

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup, terutama bakteri yang sangat tipis sehingga mendekati batas kekuatan mikroskop ganda. Mikroskop medan gelap berbeda dari mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dengan adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut berongga sinar tampak. Sinar cahaya dari kerucut berongga ini dipantulkan pada sudut yang lebih kecil dari bagian atas slide kaca.

• Mikroskop Pender (Mikroskop Perbungaan)

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri, rakhitis atau virus) dalam jaringan.

Variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya tampak. penggunaan sinar ultraviolet untuk penerangan dapat meningkatkan resolving power hingga 2 kali lipat dari mikroskop biasa. Batas keterpisahan kemudian menjadi um. Karena sinar ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata manusia, maka bayangan suatu benda harus direkam pada pelat peka cahaya (photographic plate). Mikroskop ini menggunakan lensa daya, dan terlalu rumit serta mahal untuk pekerjaan sehari-hari.

Mikroskop ini adalah mikroskop yang mampu memperbesar objek hingga dua juta kali, menggunakan elektrostatis dan elektromagnetisme untuk mengontrol iluminasi dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan memperbesar objek dan resolusi yang jauh lebih baik daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik lebih pendek daripada mikroskop cahaya.

Sejarah mikroskop

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie van Leeuwenhock (1632-1723) pada tahun 1675 Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa agar dapat melihat mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang tergenang. dan bunga dapat mengamati. guci, juga dari air laut dan bahan pengikis gigi. Dia menyebut benda bergerak itu ‘bola binatang’.

Pada tahun 1674 Leeuwenhok dapat melihat mikroorganisme dengan mikroskop sederhana. Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan lensa kaca.

Objek yang disebut ‘animal cules’ memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna. Leeuwenhoek melihat organisme itu tergores di antara giginya. Kemudian hasil pengamatannya dideskripsikan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan bentuk seperti bola, batang dan spiral, sama dengan bentuk bakteri yang dikenal saat ini.

Leeuwenhoek membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Pada desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang mengira itu hanya kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa), bukan mikroskop seperti yang digunakan saat ini (yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskopnya adalah alat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, dipasang di lubang kecil di pelat tembaga yang membentuk badan alat.

Sampel dipasang pada titik fokus yang terpasang di bagian depan lensa, dan posisi serta fokus dapat disesuaikan dengan memutar dua sekrup. Seluruh instrumen hanya sepanjang 3-4 inci dan harus dipegang dekat dengan mata serta membutuhkan pencahayaan yang baik dan banyak kesabaran untuk menggunakannya.

Walaupun ditemukan mikroskop 2 lensa pada saat itu yang hampir mirip dengan mikroskop sekarang, konstruksinya pada saat itu masih rumit dibandingkan dengan mikroskop Leewenhoek. Dan dengan kepiawaian Leewenhoek dalam membuat lensa, ia berhasil menciptakan mikroskop yang mampu memperbesar objek hingga lebih dari 200 kali sehingga bayangan yang dihasilkan lebih jelas dan terang. Meskipun dia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, dia mempekerjakan ilustrator untuk menggambar objek yang dia amati dan menggunakan gambar tersebut untuk melengkapi deskripsi tertulis dari objek yang dia amati.

Sketsa Mikroskop

Untuk menggunakan mikroskop dengan benar, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-bagiannya. Bagian Mikroskop dibagi menjadi bagian optik dan bagian mekanik (non-optik).

Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya

Bagian optik

1. Lensa okuler, yaitu lensa di bagian atas tabung pada bayangan, pengamat melihat benda melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
2. Lensa objektif, yaitu lensa yang berada dekat dengan benda. Biasanya lensa objektif pada mikroskop ada 3 yaitu dengan perbesaran 10, 40 atau 100 kali. Pada saat menggunakan lensa objektif, pengamat harus mengoleskan minyak imersi pada bagian-bagian objek, minyak imersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan objek, karena pada perbesaran 100 kali letak lensa dengan objek diamati sangat dekat, bahkan terkadang menyentuh.
3. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar ke atas dan ke bawah yang fungsinya untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya pada objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk dan mengenai sediaan.
5. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Mencerminkan cahaya langsung dengan memantulkannya.

Bagian mekanis (non-optik)

1. Turret, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
2. Tabung mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler mikroskop.
3. Lengan mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menempatkan pengamat yang memegang mikroskop.
4. Meja objek, yaitu bagian yang berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati, pada meja objek terdapat penjepit objek, yang menahan objek pada tempat yang diinginkan.
5. Macrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung dengan cepat untuk pengaturan guna mendapatkan kejelasan gambar objek yang diinginkan.
6. Micrometer (smooth player), yaitu bagian yang berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung secara perlahan untuk pengaturan agar mendapatkan kejelasan gambar objek yang diinginkan.
7. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penopang yang menjaga mikroskop pada tempat yang diinginkan, dan juga sebagai tempat memegang mikroskop pada saat mikroskop hendak dipindahkan.

Definisi mikroskop

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskop berasal dari bahasa latin yaitu “micro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil terlihat dengan memperbesar ukuran bayangan benda berkali-kali.

Bayangan benda dapat diperbesar 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang dapat dicapai meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari benda-benda yang sangat kecil dengan mikroskop disebut mikroskop.

Demikian artikel Duniadik.co.id tentang cara menggunakan mikroskop: jenis, sejarah, harga, sketsa, fungsi, definisi, semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat semua.