
RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mempercepat langkah penanganan sampah seiring meningkatnya volume timbunan yang kian mengkhawatirkan. Meski begitu, Wakil Wali Kota Bandung Erwin menegaskan kondisi pengelolaan sampah di Kota Bandung belum masuk kategori darurat.
Erwin menjelaskan langkah strategis Pemkot Bandung dalam memperkuat pengelolaan sampah menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam mengurai persoalan klasik perkotaan. Kombinasi insinerator, maggotisasi, serta program kawasan bebas sampah menjadi formula baru menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Belum darurat, Alhamdulillah. Saat ini posisi kita sudah memiliki 11 insinerator yang beroperasi di sejumlah titik kota,” ujar Erwin saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (15/10/2025).
Erwin mengungkapkan sebanyak 11 mesin pengolah sampah berbasis teknologi thermal kini telah berfungsi di berbagai wilayah, antara lain di Banturengat (Bandung Kulon), Bakul Agamis, Cicukangholis, Sumur Bandung, TPS Patrakomala, Cinambo, UPT Alat Berat DSDADM, Lengkong, Sesko AD Buah Batu, Kiaracondong, Cibeunying, dan Antapani. Beberapa di antaranya, seperti di Lengkong dan Buah Batu, dibangun melalui skema investasi Wisang Geni yang melibatkan pihak ketiga.
Menurut Erwin, sebagian besar proyek insinerator tersebut dibiayai dengan kerja sama investasi swasta, dan Pemerintah Kota Bandung berencana menambah anggaran penguatan program melalui APBD 2026.
“Untuk memperluas cakupan pengolahan, tahun depan kita sudah siapkan rencana tambahan anggaran di APBD,” ujarnya.
Erwin pun menjelaskan produksi sampah Kota Bandung yang mencapai 1.496 ton per hari kini sudah mulai dapat ditekan. Melalui optimalisasi insinerator dan penguatan program di tingkat masyarakat, sekitar 520 ton sampah telah berhasil direduksi.
“Kalau sebelumnya pengiriman sampah ke TPA mencapai 1.140 ton, sekarang turun menjadi 980 ton. Artinya sudah ada penurunan yang cukup signifikan,” katanya.
Sebagai langkah berkelanjutan, menurutnya, Pemkot Bandung terus memperkuat program Kawasan Bebas Sampah (KBS). Saat ini terdapat lebih dari 400 kawasan bebas sampah, dan jumlah itu ditargetkan mencapai 700 kawasan pada akhir 2025.
“Selain insinerator, kita juga menggenjot program maggotisasi di 151 titik pengolahan sampah organik. Wali Kota juga telah merekrut 1.597 petugas pemilah sampah di tingkat RW,” kata Erwin.
Petugas tersebut direkrut dari masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah di lingkungannya.
“Kita fokus dari hulu. Kalau di tingkat RW sudah bisa memilah sampah, maka sampah organik dapat diolah melalui maggotisasi, sedangkan yang anorganik bisa dijual ke bank sampah atau dimusnahkan dengan mesin termal,” ujarnya.
Meski berbagai program telah berjalan, pendampingan dan pelatihan untuk pemilah sampah masih dalam tahap proses.
“Pendampingan sedang berjalan, masih dalam prosedur. Kita terus pantau progresnya agar bisa segera efektif,” ucap Erwin.
Erwin menambahkan program pemilahan dan pendampingan masyarakat saat ini masih dalam pembahasan bersama DPRD Kota Bandung melalui forum TPPS (Tim Pengendalian Pembangunan Sektor).
“Masih dibahas bersama dewan, karena memang belum dianggarkan penuh dalam APBD,” tambahnya.
Terkait kelayakan operasional, Erwin menegaskan seluruh insinerator yang digunakan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Semua alat sudah memenuhi standar nasional. Walaupun ada edaran dari kementerian soal pembatasan penggunaan insinerator, alat kita sudah sesuai SNI dan aman digunakan,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga menjajaki kerja sama pemanfaatan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) yang memungkinkan sampah kering diolah menjadi bahan bakar alternatif untuk pabrik semen.
“Waktu itu sempat dibahas bersama gubernur dan Kementerian Lingkungan Hidup, rencananya RDF ini akan dikirim ke pabrik semen di Sukabumi. Tapi perkembangannya masih kami pantau,” ujarnya.
Melalui kolaborasi seluruh elemen, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, Erwin optimistis persoalan sampah di Bandung bisa diatasi secara bertahap dan terukur.
“Dari 520 ton sampah yang harus kita kelola setiap hari, semua pihak harus bekerja bersama. Saya yakin dengan kolaborasi, penanganan ini bisa tercapai,” katanya.(dsn)
Kumpulan Artikel Tips & trik gaya hidup
Tips & trik Lifehack
tips
tips agar cepat hamil
tips diet
tips diet sehat
tips menurunkan berat badan
tips cepat hamil
tips menambah berat badan
tips agar bayi cepat gemuk dalam 1 minggu
tips agar cepat melahirkan di usia kandungan 38 minggu
tips menulis kreatif
tips menabung
tips gemukin badan
tips agar melahirkan normal lancar dan tidak sakit
tips mengecilkan perut
tips sukses pubertas
tips diet cepat
tips menurunkan tekanan darah tinggi
poster tips sukses pubertas
tips diet pemula
tips hidup sehat
tips move on
tips agar cepat tidur
tips awet muda
tips menaikkan berat badan
tips belajar efektif
tips and tricks
tips mengatasi badan lemas
tips menabung harian
tips interview kerja
prediksi tips parlay 100 win
tips tinggi
tips tidur cepat
tips agar cepat haid
tips agar cepat kontraksi asli
tips kesehatan
tips menabung 1 juta per bulan
tips menghilangkan jerawat
tips belajar bahasa inggris
tips ibu hamil 9 bulan agar persalinan lancar
tips gamis untuk orang gemuk
tips agar miss v tidak kering saat berhubungan
tips kepala sering pusing
tips gemuk
tips cepat hamil setelah haid selesai
tips kurus
tips untuk memanjakan diri
tips tinggi badan
tunjukkan tips tidur
tips cepat tidur
tips agar tidak mabuk perjalanan